Kota Bogor – Pembangunan pedestrian sepanjang 825 meter yang membentang di kawasan jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bogor, meleset pengerjaannya sebesar 5 persen dari target yang sudah tetapkan. Pembangunan trotoar tersebut bersumber dari bantuan Provinsi Jawa Barat senilai Rp 3,6 miliar.
“Hari ini pengerjaannya deviasi minus 5 persen. Kita titip untuk dikejar dikebut. Saya tidak mau ada yang minus, semua harus positif. Semua harus sesuai dengan jadwal. Tapi dengan kualitas yang terjaga,” ujar Wali Kota Bogor.
Wali Kota Bima Arya, saat meninjau lokasi pedestrian di kawasan badan jalan Ir. H. Djuanda, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (25/10/2021), meminta agar pengerjaan pembangunan trotoar dikebut agar selesai tepat waktu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi mengatakan, pembangunan pedestrian di kawasan jalan Ir. H. Djuanda akan berlangsung hingga Desember 2021. Saat ini progres pembangunan baru mencapai sekitar 20 persen dengan deviasi pembangunan senilai 5 persen.
“Ini mudah-mudahan dengan starting awal sudah cukup, ya memang berat starting awal, kita akan kejar untuk bisa finishingnya,” ucap Chusnul.
Menurut Bima Arya, pembangunan pedestrian ini merupakan salah satu upaya menata kawasan pusat Kota Bogor. Sebelum dibongkar, kawasan tersebut cukup lama semrawut dan dikuasai oleh pedagang kaki lima. Selain itu banyak juga yang memanfaatkan sebagai parkir liar.
“Kami ingin memanfaatkan untuk kepentingan publik. Jadi alokasinya sekitar Rp6 milyar, pemenangnya dijalankan Rp5,6 milyar, bantuan dari Pemprov Jawa Barat,” ucap Bima Arya.
Nantinya, pedestrian selebar tiga hingga tujuh meter ini diharapkan dapat digunakan oleh para pejalan kaki, dan juga mereka yang berolahraga. Selain kawasan pedestrian, di kawasan tersebut juga akan dibangun jalur hijau dan jalur sepeda.
Lebih lanjut, Bima Arya pun meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bogor agar pembangunan pedestrian tersebut dibangun dengan baik, sehingga tidak ambles. Pasalnya, jika tidak optimal, pedestrian tersebut bisa ambles turun ke bawah.
“Jadi jalur sepeda ini melengkapi yang ada di seberangnya. Ini ruasnya sampai di depan SMA 1, yang sangat penting adalah memastikan dukungan dari bangunan gedung perkantoran yang ada di sini semua. Jadi ada penyesuaian-penyesuaian seperti akses masuknya, ram untuk keluar masuknya, dan mensosialisasikan kepada para pedagang yang ada di sini. Artinya sudah ada pedagang yang lama menempati jalur yang bukan haknya, ini kita pastikan ada sterilisasi,” kata Bima Arya.
Lebih lanjut, Bima Arya mengatakan, hingga 2024 ada konsep perencanaan pedestrian secara menyeluruh. Nantinya pembangunan jalur pedestrian Ir. H. Djuanda akan dilanjutkan secara bertahap, termasuk di kawasan Jalan Sudirman, dan Jalan Ahmad Yani.
“Sudirman, Pemuda, Ahmad Yani, Pajajaran, semua dari mulai Damkar Ekalos terus menyambung sampai Terminal Baranangsiang. Ini kan untuk menunjang grand transportasi dan sistem BTS. Jadi nanti pemberhentiannya jelas, orang berjalan kaki mengurangi penggunaan mobil lebih nyaman,” kata Bima Arya.
Anggaran pembangunan pedestrian nantinya tak hanya dari APBD Kota Bogor namun juga dari bantuan provinsi dan kementerian. Saat ini, Kota Bogor telah menerima banyak bantuan untuk pembangunan pedestrian seperti kawasan Jalan Pajajaran dari Kementerian Pusat dan Bantuan Provinsi di kawasan Jalan Ir.H.Djuanda.
Bima Arya pun memastikan, seluruh kawasan pendestrian bakal steril dari PKL. Nantinya, para PKL tersebut akan direlokasi ke tempat yang disediakan Pemkot Bogor.
“Jadi PKL ini bagi yang sudah lama direlokasi tapi yang baru baru aja tentu akan kita geser. Kita liat dulu karakter PKL nya. Jadi tidak begitu saja digeser apakah sudah lama atau tidak. Selain itu semuanya dikondisikan dan disosialisasikan dengan camat dan lurah di wilayah,” ucap Bima.
Walaupun mengalami keterlambatan, Kepala Dinas PUPR Kota Bogor optimistis, pembangunan pedestrian tersebut akan selesai tepat waktu. Kendala pembangunan pedestrian tersebut adalah belum pastinya waktu pelaksanaan pembangunan karena sebelumnya harus melakukan sosialisasi kepada beberapa kantor di sekitar kawasan tersebut.
“Walaupun ada keterlambatan dalam pengerjaannya sebesar 5 persen, kami optimistis dengan waktu pengerjaan yang ada, pembangunan ini bisa selesai tepat waktu,” kata Chusnul.
Salah satu kendala yang membuat pengerjaan meleset dari target yakni banyak aktivitas perkantoran di kawasan tersebut. Sebab saat proses pengerjaan, baik aktivitas perkantoran, perdagangan di kawasan tersebut masih beroperasi seperti biasa.
“Banyak juga kendaraan hilir mudik dari aktivitas perkantoran di wilayah sini jadi mau tidak mau harus kami sosialisasikan dahulu, sehingga membutuhkan waktu. Tapi Alhamdulillah semuanya sudah bisa memahami tentang adanya pembangunan ini,” ungkapnya. (gin/*)
Tags: Chusnul Rozaqi, jalan Ir. H. Djuanda, Wali Kota Bima Arya
-
Subkogartap 0606/Bogor Menyelenggarakan Maulid Nabi 1445 H bersama Mayarakat Katulampa
-
Tinjau Lokasi Kebakaran Pasar Leuwiliang, Bupati Bogor Pastikan Relokasi Dilakukan Secepatnya
-
Kajati Jabar Ingatkan Jajarannya Jaga Netralitas Jelang Pemilu 2024
-
Tiga Kejaksaan Negeri Terbaik dalam Penyerapan Anggaran Terima Penghargaan Kajati Jabar