Pembangunan RSUD Bogor Utara, Pemkab Bogor Masih ‘Ngarep’ Bankeu Provinsi Jabar

RSUD Bogor UtaraIST: plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan lakukan peninjauan pembangunan RSUD Bogor Utara/Parung, Rabu (15/6/22). (foto: diskominfo/hrb)

Parung, HRB – Meskipun pada awalnya cukup optimis untuk melanjutkan pembangunan RSUD Bogor Utara dengan menggunakan APBD Kabupaten Bogor. Namun, nyatanya Pemkab Bogor kembali meminta bantuan keuangan (Bankeu) ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk tahap selanjutnya rumah sakit milik daerah yang ada di Desa Cogreg Kecamatan Parung itu.

Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyatakan, Pemkab Bogor sendiri melalui Dinas Kesehatan untuk mengajukan proposal Bankeu ke provinsi.

“Dari dinas kesehatan sudah mengajukan proposal agar mendapatkan bantuan keuangan lagi dari provinsi. Karena kalau pakai APBD kita, agak berat ya,” kata Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan pada saat sidak ke pembangunan RSUD Bogor Utara, Rabu (15/6/2022).

Iwan berharap, Pemprov Jawa Barat kembali membantu memberikan anggaran seperti pada tahap pertama, dengan memberikan anggaran sebesar Rp 93 miliar untuk pembangunan tahap pertama.

“Kami berharap ya tahun 2023 kembali dibantu, khususnya untuk pembangunan gedung rawat inap. Karena saat ini, RSUD Parung belum dilengkapi itu. Bertahap lah pasti ke depan akan lengkap,” katanya.

Terlepas dari hal itu, Iwan ingin memastikan rumah sakit di Utara Kabupaten Bogor tersebut bisa mulai beroperasi akhir tahun ini.

“Kita berharap rumah sakit Utara ini mudah-mudahan di akhir tahun sudah bisa beroperasi, walaupun sifatnya hanya rumah sakit rawat jalan dulu, tapi ada dokter-dokter spesialis. Tapi untuk rawat inap belum, karena belum ada gedung rawat inap,” ujar Iwan.

Yang jelas, ia ingin pelayanan dasar untuk warga sekitar bisa terlayani dulu dengan kualitas pelayanan maksimal. Nantinya, RSUD Parung akan dilengkapi dokter spesialis, kebidanan, hingga penyakit dalam meski belum ada rawat inap

Baca juga:  Warga Keluhkan Proyek Jalan Cipinang-Lebakwangi

“Minimal pelayanan dasar untuk warga sekitar Utara ini bisa terlayani dengan kualitas pelayanan maksimal, walaupun tidak di rawat inap,” ungkapnya

Secara keseluruhan, kondisi bangunan gedung sudah nyaris 100 persen rampung. Tinggal pengadaan meubelair dan alat kesehatan serta penunjang lainnya yang akan mulai diisi dalam waktu dekat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina mengungkapkan, pihaknya mengajukan proposal bantuan keuangan ke Pemprov Jawa Barat untuk pembangunan gedung rawat inap sekitar Rp 219 miliar.

Dalam perencanaannya, gedung rawat inap terdiri dari enam lantai di atas lahan seluas 12.100 meter persegi.

“Kita sudah ajukan proposalnya, mudah-mudahan disetujui agar pelayanan semakin maksimal,” kata Mike.

Mike menjelaskan, rencana operasional RSUD Parung tahun ini, akan segera dibahas dalam rapat bersama beberapa dinas yang berkaitan. Serta ada beberapa hal yang harus dipenuhi sebelum RSUD Parung beroperasi. Di antaranya pemenuhan alat-alat medis, dan tenaga kesehatan.

“Operasional RSUD Parung untuk pelayanan rawat jalan akan segera kami bahas bersama BPKAD juga BKPSDM dan beberapa instansi yang berkaitan lainnya,” jelasnya.

Dia pun menambahkan, saat ini RSUD Parung masuk kategori Tipe C. “Tipe C itu seperti poliklinik nantinya. Baru kemudian secara bertahap, kita isi dengan alat-alat kesehatan dan tenaga medisnya. Kemudian kita lanjutkan nanti ke gedung B dan C agar bisa menjadi rumah sakit rujukan,” tandasnya.

Sejauh ini, pembangunan RSUD Parung tahap pertama telah rampung dan siap dioperasikan akhir tahun ini. Namun, RSUD Parung belum bisa melayani rawat inap, meski akan memiliki beberapa dokter spesialis.*/Axl

Tags: , ,