Megamendung – Pemerintah Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, terus berupaya untuk dapat memiliki sub terminal di wilayahnya. Sebab di desa tersebut terdapat trayek angkutan kota (angkot) dengan rute Pasir Muncang-Ciawi.
Di trayek itu terdapat 96 unit armada yang melayani warga dengan menempuh jalan alternatif Cikopo Selatan, mulai dari Pasar Pasir Muncang, Desa Sukamanah hingga Pasar Ciawi.
Kepala Desa Sukamanah, Ismail mengatakan, keinginanan pihaknya memiliki sub terminal karena beberapa alasan. Salah satunya, kendaraan angkot yang mangkal di pinggir jalan menunggu penumpang seringkali mangkal mengganggu arus lalu lintas.
“Ya itu salah satu alasannya. Banyaknya kendaraan yang ngetem seringkali menimbulkan kemacetan. Makanya kami ingin ada sub terminal agar persoalan kemacetan dan kesemrawutan di wilayah kami bisa teratasi,” tutur Ismail, Kamis (25/11/2021).
Selain itu, lanjut dia, volume kendaraan di jalur alternatif Cikopo Selatan kerap mengalami peningkatan, terutama saat akhir pekan tiba hingga menyebabkan kemacetan panjang.
“Salah satu solusinya ya pembangunan sub terminal. Makanya kami terus mengupayakan hal itu agar segera terealisasi,” ucapnya.
Menurut Ismail, keberadaan pasar tradisional juga menjadi alasan penting dibangunnya sub terminal di desa itu. Selain menjadi sentra perekonomian warga, aktivitas di lokasi pasar juga berimbas terhadap kemacetan di jalur tersebut
“Karena itu kami tidak akan bosan dan lelah untuk mewujudkan keinginan memiliki terminal. Karena, keberadaan terminal tersebut nantinya akan sangat membantu masyarakat dalam menunjang transportasi mereka,” tandasnya.
Disebutkan, pasar tradisional Desa Sukamanah merupakan satu-satunya pasar desa di Kecamatan Megamendung yang menjadi penunjang geliat perekonomian warga sekitar.
“Kita memiliki pasar tradisional yang buka setiap hari. Para pengunjung datang dari berbagai wilayah. Untuk ini adanya sub terminal sangat penting. Dan kami akan mengajukan kembali hal itu kepada Pemkab Bogor. Bahkan, yang sudah dilakukan melalui Musrenbang tingkat desa beberapa waktu lalu,” pungkas Ismail.
Daud, warga setempat menambahkan, dirinya sangat setuju jika di desanya dibangun sub termina. Selain dapat mengurai kemacetan, keberadaan sub terminal dapat lebih menunjang aktivitas transportasi warga.
“Sangat setuju, dan memang idealnya harus ada sub terminal di desa kami. Ya kami ingin pemerintah daerah dapat merealisasikan keinginan itu,” ucapnya. (ang)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut