Jonggol, HRB
Menyikapi keluhan masyarakat di dua Desa di Kecamatan Jonggol terkait Sungai Cikumpeni yang jebol dan tak kunjung ada perbaikan, kalangan Aktivis Bogor Timur mendesak agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dapat segera memberikan solusi untuk menyelesaikan persoalan yang menyangkut kebutuhan penting masyarakat di dua desa itu.
Aktivis Bogor Timur, Romi Sikumbang, mengatakan bahwa ia telah mendapatkan informasi terkait permasalahan yang tak kunjung selesai yang ada di dua desa, yakni di Desa Sukanegara dan Desa Sukasirna. “Pemkab harus segera menyelesaikan masalah tersebut. Karena aliran sungai itu, sangat dibutuhkan oleh masyarakat, ” ungkap Romi, Senin 19 Juni 2023.
Romi menegaskan, bahwa dirinya mempertanyakan sikap dari Pemkab Bogor khususnya dinas terkait seperti Dinas PUPR, DPKPP dan instansi lainnya, terkait dampak persoalan tersebut terhadap masyarakat yang didominasi petani. Bahkan saat ini, warga semakin menjerit karena kekurangan air bersih.
“Seharusnya Pemkab Bogor gerak cepat berikan solusi. Karena dampak itu benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Apalagi Sungai Cikumpeni itu untuk mengaliri persawahan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari warga setempat,” katanya.
Dia pun menjelaskan, bahwa peristiwa jebolnya Sungai Cikumpeni itu kejadiannya di tahun 2022 lalu, namun hingga kini masih belum juga adanya penanganan dari Pemkab Bogor. Sedangkan aliran sungai tersebut, menjadi pokok utama kebutuhan masyarakat.
“Harusnya penanganannya menjadi prioritas. Karena jika kejadian jebol itu di tahun 2022 lalu, berarti cukup lama juga kalau sampai saat ini belum diperbaiki juga. Lantas kinerja para pejabat Kabupaten Bogor bagaimana itu, sangat memprihatinkan,” tegasnya.
Romi pun menyindir kinerja dari Pemkab Bogor dan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan, jika permasalahan bantaran sungai yang jebol tersebut, hingga kini tidak kunjung diselesaikan juga, sedangkan itu adalah aspirasi dari masyarakat langsung. “Saya harap para pejabat-pejabat di Kabupaten Bogor bisa melihat langsung kesusahan yang sedang alami masyarakat yang sebelumnya memanfaatkan aliran sungai tersebut,” tukasnya.
Sebelumnya, warga setempat membenarkan peristiwa jebol Sungai Cikompeni tersebut sejak tahun 2022 lalu, dan Pemerintahan Desa hingga Kecamatan pun sudah melaporkan ke Dinas terkait, untuk mengajukan perbaikan, akan tetapi hingga kini tak kunjung diperbaiki.
“Aliran Sungai Cikompeni jebol tersebut terletak di Desa Sukanegara Kampung Dayeuh Babakan, RT02 RW05 dan RT01 RW01. Dimana aliran sungai tersebut, tumpah ke persawahan milik warga sukanegara,” ujar warga setempat, Rian (30).
Sehingga, kata dia, warga Desa Sukasirna yang ikut serta mengandalkan aliran sungai tersebut mengalami kekeringan baik untuk persawahan maupun untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum dan mandi. “Warga harus alami kekeringan untuk kebutuhan minum dan MCK, hingga kebutuhan aliran persawahan,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sukanegara dan Kepala Desa Sukasirna membenarkan bahwa Sungai Cikompeni yang jebol tersebut hingga kini tak kunjung diperbaiki. Bahkan, surat permohonan percepatan pelaksana kegiatan sudah diajukan. “Kata PUPR juga Dinas terkait, iya mungkin sudah dianggarkan tahun 2023 ini sudah skala prioritas,” kata Ahmad Yani.
Ahmad menegaskan, bahwa dari pemerintahan Kecamatan pun sudah mendorong untuk segera melaporkan kepada dinas-dinas terkait, agar secepatnya terealisasi dan kegiatan para petani bisa berjalan produktif. “Yang pertama mungkin dampaknya ke petani buat persawahan, kalau banjir kan otomatis persawahan tidak bisa produktif. Kemudian tidak bisa melakukan aktivitas petani sebagaimana mestinya, kalau aliran sungai Cikompeni ini tidak segera diperbaiki oleh pihak dinas terkait,”ucapnya.
Dia berharap, agar kegiatan para petani, baik di Desa Sukanegara dan Desa Sukasirna bisa beraktivitas dengan lancar, maka aliran Sungai Cikompeni tersebut harus diperbaiki di tahun ini. “Persawahan tidak akan berjalan produktif dan para petani terancam gagal panen. Jadi, aliran sungai harus segera diperbaiki,” tegasnya.
Ahmad berharap, pihak dinas terkait untuk dapat segera merealisasikan dan memperbaiki, serta membenarkan aliran sungai Cikompeni tersebut. “Karenanya, aliran sungai tersebut merupakan sumber utamanya masyarakat sekitar,” tukasnya
Senada, Kepala Desa Sukasirna Iwan Setiawan membenarkan bahwa akibat jebolnya Sungai Cikumpeni warga desanya menjadi kekeringan air bersih, serta persawahan pun ikut kekeringan. “Benar pak di desa sukasirna ini lagi kekeringan air bersih dan pengairan untuk ke persawahan, akibat jebolnya sungai cikumpeni,” ucap Iwan.
Iwan mengatakan bahwa kekeringan tersebut cukup lama dirasakan oleh masyarakat, hal itu terjadi semenjak kejadian jebolnya sungai Cikompeni di tahun 2022 kemarin sampai saat ini. “Kita juga sudah berkoordinasi dengan kecamatan dan sudah menyurati untuk meminta permohonan percepatan pelaksanaan kegiatan kepada dinas terkait,” katanya.
Lalu ia menambahkan, bahwa warga sekitar selalu mengeluhkan terhadap kekurangan air tersebut, maka dari itu pihaknya meminta untuk Pemerintahan Kabupaten Bogor dapat segera memperbaikinya. “Kami sangat mengharapkan kepada Dinas Terkait untuk segera memperbaiki aliran sungai Cikompeni ini,”tuturnya.
Sebelumnya, Camat Jonggol Andry Rahman saat dikonfirmasi terkait permasalahan Sungai Cikumpeni tersebut hanya menjawab pesan singkat dan mengirimkan Data permohonan percepatan pelaksanaan kegiatan berupa PDF. “Sudah ada anggarannya tahun ini akan dikerjakan.sedang proses lelang.dan kami sudah bersurat untuk percepatan proyek tersebut,”ucapnya. (Asb)
Tags: Cikumpeni
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut