Cibinong, HRB
PEMERINTAH Kabupaten Bogor fokus melakukan penanganan bencana kekeringan yang melanda lebih dari separuh wilayah Kabupaten Bogor. Sebab, BMKG memperkirakan musim kemarau berlangsung hingga Oktober 2023 nanti.
“Saya perintahkan jajaran Pemkab Bogor untuk fokus tangani bencana kekeringan. Ini penting, karena prediksi dari BMKG kekeringan ini sampai Oktober nanti,” ucap Bupati Bogor, Iwan Setiawan usai Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Kekeringan di Kantor BPBD Kabupaten Bogor, Cibinong, Senin, 4 September 2023.
Bupati Iwan mengatakan, saat ini pihaknya tengah memperkuat tim penanganan kekeringan di Kabupaten Bogor, yang terdiri dari BPBD, PDAM, Damkar, PMI dan lainnya. Selain personil, Pemkab Bogor juga telah mensiagakan belasan armada tangki air milik BPBD dan PDAM.
Bahkan, lanjut Iwan, untuk suplai air juga ditambah beberapa armada mobil Damkar yang biasa untuk pemadaman api dimodifikasi khusus supaya bisa menyalurkan air bersih jika kondisi sudah mendesak.
“Pada prinsipnya kekuatan kita melayani masyarakat sudah siap baik anggota maupun operasional kendaraannya,” kata Bupati Bogor.
Selama bencana kekeringan, Pemkab Bogor telah melakukan penanganan di 109 Desa yang tersebar di 27 Kecamatan. Bahkan, per periode 03 Mei 2023 sampai 03 September 2023, Pemkab Bogor telah menyuplai air sebanyak 1.947.000 liter air bersih kepada 62.358 KK atau 210.835 jiwa masyarakat yang ada di 109 Desa di Kabupaten Bogor.
“Sumber air saya perhatikan siap, kami juga sudah menggandeng sekitar 20 pihak swasta yang berbisnis di bidang air curah untuk mengoptimalkan suplai air kepada masyarakat mudah-mudahan dengan ini kita bisa melayani masyarakat dengan maksimal,” jelas Bupati Bogor
Menurut Iwan, penanganan bencana kekeringan ini dilakukan melalui dua mekanisme yakni penanganan jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendeknya melalui bantuan langsung distribusi suplai air bersih secara rutin ke wilayah terdampak kekeringan.
Jangka panjangnya membuat toren air dan pembangunan sumur bor di wilayah rawan bencana kekeringan dengan melibatkan DPKPP dan CSR perusahaan, juga mengoptimalkan sosialisasi antisipasi bencana kekeringan kepada masyarakat oleh Diskominfo Kabupaten Bogor.
“Kepada seluruh masyarakat yang ingin mendapatkan air bersih dapat menghubungi Call Center BPBD di 021-87914900 atau bisa di 021-87914800 atau Nomor Whatsapp di nomor 081210109002. Mudah-mudahan manajerial penanganan kekeringan ini bisa rapi dibantu BPBD, Damkar, PDAM, PMI juga Diskominfo sebagai tim publikasi secara terorganisir satu komando dari BPBD,” ungkap Iwan Setiawan.
Selain mengatasi kekeringan dan kebutuhan air bersih bagi warga, Iwan melanjutkan, Pemkab Bogor juga fokus melakukan antisipasi terjadinya bencana kebakaran di Kabupaten Bogor akibat cuaca panas musim kemarau. Petugas Damkar rutin melakukan penyemprotan terutama di lahan yang mudah terbakar, salah satunya TPAS Galuga.
“Penyemprotan merupakan deteksi dini yang kita lakukan untuk antisipasi jangan sampai ada lahan terbakar seperti yang terjadi di KBB beberapa waktu lalu,” kata Iwan.
Bupati Bogor meminta petugas pemadam kebakaran (damkar) mengantisipasi imbas kebakaran lahan di 4 titik. Kebakaran diketahui terjadi di wilayah Gunung Putri dan Jonggol.
“Ya baru juga tadi rapat dari damkar, ada beberapa lahan yang kita minta bantuan ke damkar untuk antisipasi. Kalau udah yang terjadi, kita turunkan tim damkar,” kata Iwan.
Ia juga menyampaikan langkah pencegahan yang akan dilakukan. Dia menyebut akan menjaga tempat pembuangan akhir (TPA).
“Tapi untuk yang preventifnya yang tadi kita bahas adalah menjaga TPA, khususnya Galuga, jangan sampai kebakaran juga, ini preventif yang dilakukan,” sebutnya
Pemkab Bogor, Iwan menceritakan, sudah mengintruksikan Dinas Lingkungan Hidup untuk sudah berkirim surat ke damkar supaya rutin menyemprot wilayah Galuga. Hal ini merupakan langkah pencegahan terjadinya kebakaran.
Bupati menyebut, potensi kebakaran semakin tinggi pada musim kemarau seperti saat ini. Dia juga mengatakan akan menyisir lokasi yang rawan kebakaran.
“Dan juga saya minta koordinasi dengan Kota Bogor, penting hari ini ini DLH untuk berkoordinasi dengan DLH Kota Bogor, bagaimana nih preventif terhadap dampak yang harus kita jaga supaya tidak terjadi kebakaran di Kabupaten Bandung Barat,” imbuh Iwan.
Sebelumnya, telah terjadi kebakaran lahan di empat titik di Kabupaten Bogor. Api di empat lokasi itu telah padam pagi ini.
“Empat titik api itu sudah padam,” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan, kemarin.
Kapolres mengatakan, apindapat dipadamkan setelah Petugas pemadam kebakaran (damkar) dibantu polisi dan masyarakat bahu membahu di lokasi kejadian. Dia mengatakan petugas masih siaga untuk mencegah kebakaran terulang.
“TNI-Polri bersama dengan petugas pemadam kebakaran dibantu masyarakat telah berhasil memadamkan,” ungkapnya.
Rio juga mengimbau masyarakat tidak membakar sampah. Dia mengatakan api mudah membesar saat musim kemarau.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bogor agar jangan mudah membakar sesuatu, karena musim kemarau panjang ini,” ujar Rio. (Ari/Cky)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut