Pemkab Bogor Masih Optimis Bomang Selesai Tepat Waktu

Jalur Lambat BomangJalur Lambat Bomang.(foto: axl/hrb)

Bogor, HRB – Meskipun tidak mendapatkan respon dari pemerintah pusat terkait penyelesaian jalan raya Bojong Gede-Kemang (Bomang) untuk diambil alih pembangunannya. Namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor masih cukup yakin jika proyek yang melintasi tiga kecamatan yaitu Bojong Gede, Tajurhalang dan Kemang itu akan rampung sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Hal tersebut diutarakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor Ir. Suryanto Putra yang menyatakan, pada tahun 2022 ini pembangunan jalan Bomang diprioritaskan kepada pengerjaan jalan jalur lambat dan juga jembatan Situ Nangerang.

Di tahun 2022 ini, pekerjaan difokuskan pada pembangunan jembatan situ Nangerang dan pembangunan jalan jalur lambat. “Hanya saja, untuk besaran anggaran yang harus dikeluarkan untuk pengerjaan keduanya, saya masih belum bisa menjawabnya,” ungkap Suryanto Putra, Senin (12/9/2022).

Namun begitu, ia memastikan pekerjaan akan selesai sesuai waktu yang ditentukan. “Mudah-mudahan pekerjaan berjalan lancar tanpa hambatan,” harapnya.

Suryanto menambahkan, selama ini Pemkab Bogor sudah cukup banyak menghabiskan anggaran untuk kebutuhan pembangunan Jalur Bomang hingga sekitar Rp1 triliun. Mulai dari pembebasan lahan hingga pembangunan fisik. Sedangkan untuk sisa pengerjaanya dibutuhkan biaya Rp1,2 triliun.

“Kami pernah hitung, untuk jalur cepat dan flyover kurang lebih bakal menghabiskan Rp1,2 triliun lagi. Dan itulah salah satu persoalannya, makanya dibutuhkan partisipasi pemerintah pusat,” beber Suryanto.

Beberapa waktu sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin mengatakan, Jalan Bomang ini rencananya akan menjadi jalan strategis karena akan ada Jalan Tol Depok – Antasari (Desari) di wilayah Tajurhalang.

Baca juga:  Genjot Pajak, UPT Bapenda Jonggol Geber Jemput Bola

“Jadi, nanti akan nyambung ke Tol Bogor Outer Ring Road ( BORR ). Jadi akan memudahkan mengkoneksikan langsung Bogor dengan Banten dalam hal ini Ciputat, Tangerang Selatan,” ujar Burhanuddin.

Soal ada kendala di anggaran dalam beberapa tahun ke belakang dan sempat tidak dikerjakan, mantan Asisten Pemerintahan ini mengaku tidak mempermasalahkan jika jalan Bomang tersebut kewenangannya diambil alih pemerintah pusat karena kalau melihat lebar jalan itu masuk kategori jalan Nasional.

“Dari lebarnya saja mencapai 60 meter dan terkoneksi dengan dua jalan Nasional seperti Jalan Raya Jakarta-Bogor dan Jalan Parung-Ciputat,” tutur Burhan.

Disisi lain, Pemerhati Birokrasi Pemerintahan, H. Buyung Sakti Hamel, berpendapat pembangunan Jalan Bomang perlu didukung pendanaanya oleh pusat, karena pusat berkepentingan dengan jalan yang akan menghubungkan dua jalan nasional yaitu jalan Parung-Bogor dan Jalan Raya Bogor Jakarta tersebut akan menjadi akses jalan tol Desari-BORR-Jagorawi.

“Maka, bantuan pendanaan dari pusat merupakan alternatif yang terbaik untuk percepatan dan membantu beban keuangan Kabupaten Bogor. Bahkan kalau pusat mau ambil alih proyek ini akan sangat membantu masyarakat kabupaten Bogor, sehingga 2023 masyarakat kabupaten Bogor khususnya dan masyarakat lain pada umumnya sudah akan bisa menikmati fasilitas jalan tersebut,” pungkasnya. */Axl