Kota Bogor, rakyatbogor.net – Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor Mohamad Soleh, mengatakan satu minggu sebelum Ramadan, stok minyak goreng di Kota Bogor semakin kurang.
Kendati begitu, ia memastikan Pemerintah Kota Bogor akan selalu mengecek ketersediaan minyak goreng dan juga harga di pasaran. “Situasi dan suasana di dalam pasar cukup ramai, dan akan terus dipantau sampai dengan H-1 menjelang Ramadhan atau pada hari Jumat tanggal 1 April 2022,” ujarnya.
Soleh pun menjabarkan, dari hasil pantauan di Pasar Baru Bogor dan Pasar Kembang Blok C da D, rerata minyak goreng dijual oleh pedagang dengan harga Rp18.000 sampai Rp20.000. Selain itu, minyak goreng curah dari agen mengalami kenaikan sebesar 13 persen atau naik Rp2.000.
Sebelumnya, harga yang dijual adalah Rp16.000, namun mengalami kenaikan menjadi Rp18.000. “Kami terus pantau pasar dan akan koordinasi dengan pihak terkait,” katanya.
Namun diakui Soleh, naiknya harga tidak berbanding lurus dengan ketersediaan stok di pasaran. Para pedagang katanya, tetap kesulitan mendapatkan minyak goreng karena terbatas serta kerap kali tidak kebagian stok di Agen Toko Makmur Pasar Anyar dan Toko Kota Jaya.
Pedagang, lanjut Soleh, hanya mendapatkan stok per 1 jeriken dengan kapasitas 16 kilogram per pembelian setiap hari. Sehingga masyarakat kesulitan karena stok yang ada sangat terbatas.
Soleh mengungkapkan, untuk minyak goreng kemasan mengalami kenaikan yang lebih tinggi lagi.
Kenaikan minyak goreng kemasan mencapai 14 persen atau naik Rp3.000 dari harga Rp22.000 menjadi Rp25.000. Stok yang tersedia pun terbatas antara lain merek Resto. “Jadi rata-rata stok minyak curah kosong di pedagang, karena hanya 16 kilogram dijatah. Stok minyak kemasan juga sangat terbatas cenderung kosong,” kata Soleh.
Sementara itu, Ani yang beroperasi di Pasar yang sama menyebut minyak goreng curah maupun kemasan sedang tidak ada stok dari agen karena terbatas. “Tidak ada, curah atau kemasan. Kalau pun ada yang kemasan merek Fortuner kemarin, harga Rp47.000 sekarang tidak ada stoknya,” kata dia.
Pedagang kelontong di Pasar Anyar, Tio pun mengungkapkan hal serupa bahwa tidak menjual bebas minyak goreng karena stok terbatas. Sebab pelanggannya bakal langsung menyerbutnya tokonya begitu stok datang. “Habis sudah, tiap hari kurang. Kosong pasti dalam beberapa jam juga,” katanya.
Pemilik agen minyak goreng di Toko Makmur, Acun mengungkapkan saat ini pihaknya hanya mendapatkan jatah 320 jeriken minyak goreng curah. 320 jeriken minyak goreng curah itu terdiri dari 16 kilogram per jeriken yang dikirim dengan dua mobil. “Satu jeriken dihargai 256.000 kita jual,” ujarnya. (fuz/*)
Tags: Minyak Goreng
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut