Pemkot Bogor Ingatkan Pembina UKS/M Pantau Kesehatan Pelajar

Wakil Wali Kota Bogor Dedie RachimWakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim.(foto: pemkot/hrb)

Kota Bogor, HRB – Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menyebut, di masa pandemi Covid-19, peran Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) menjadi penting untuk mengawal kesehatan siswa siswi di sekolah.

Untuk itu, Dedie mengingatkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, paling utamanya soal kesehatan siswa siswi di sekolah, bagaimana memastikan gizi dari pangan mereka tercukupi dengan baik.

“Penelitian pernah menyebut bahwa orang Bogor tidak senang makan buah dan sayur, protein, hal itu yang seharusnya diawasi dan dijaga agar terhindar dari penyakit – penyakit,” ungkap Dedie di sela-sela Rapat Koordinasi dan penguatan Tim Pembina UKS/M, Rabu (31/8/2022).

Tak hanya soal gizi, peran Tim Pembina UKS/M juga, lanjut Dedie, untuk mengajak seluruh siswa dan siswa sekolah atau madrasah untuk rajin berolahraga, sebagai salah satu upaya untuk pencegahan berbagai penyakit.

Dedie menjelaskan, program UKS/M merupakan upaya satuan pendidikan dalam menanamkan, menumbuhkan mengembangkan serta meningkatkan kemampuan sehat dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta derajat kesehatan peserta didik melalui pelaksanaan UKS.

“Visinya untuk mewujudkan sekolah sehat nyaman dan berprestasi di Kota Bogor. Tentu dengan misi menerapkan manajemen program UKS/M kota Bogor secara konsisten dan berkesinambungan,” paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah juga meminta Tim Pembina UKS/M untuk melakukan evaluasi mengenai berjalan atau tidaknya program UKS.

Baca juga:  Waduh, Temuan BPK Rp 5 Miliar di Proyek Bomang, Pemkab Bogor Baru Kembalikan Rp 2 Miliar

Syarifah mencatat, jumlah sekolah di Kota Bogor ada 1.187. Dari data tersebut, ada 96,4 persen sudah sekolah UKS terdiri dari berbagai tingkat, mulai dari TK/PAUD ada 526 (94,8 persen), SD ada 338 (99,7 persen) dan SMP ada 160 (96 persen) dan SMA ada 165 (95,7 persen).

“Data-data ini tinggi ya, tapi angka-angka ini nanti tim UKS lihat lagi dan evaluasi, ini berjalan atau tidak, karena ini angka tahun 2021, perlu di-update,” ungkapnya.

Dia menekankan, tim UKS Kota Bogor hingga tingkat sekolah memiliki tugas yang cukup berat, terlebih dua tahun terakhir diguncang pandemi, walaupun sudah terbiasa menerapkan adaptasi kebiasaan baru.

“Sasaran kita anak usia sekolah itu ada sekitar 25-30 persen dari jumlah penduduk di Kota Bogor, ini menjadi sasaran dan perhatian kita. Usia sekolah adalah usia yang sangat rentan, terutama usia TK dan SD rentan terhadap penyakit dan sebagainya,” jelas Ketua Pembina UKS Kota Bogor itu.

“Untuk usia SMP/SMA gangguan, tekanan itu lebih besar baik di sekolah maupun di rumah. Jadi, persoalannya berbeda di setiap tingkatan dan itu tugas kita, karena UKS itu tidak semata-mata sakit, demam tapi kesehatan jiwa dan sebagainya yang harus menjadi perhatian kita semua,” imbuhnya. */Axl

Tags: ,