Pemkot Sulap Kawasan Pasar Bogor Jadi Kantung Parkir, DPRD : Kaji Dan Sosialisasikan Dulu!

Kota Bogor, rakyatbogor.net – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang akan merubah kawasan Pasar Bogor dan Plaza Bogor menjadi Park and Ride atau gedung parkir mendat tanggapan dari Anggota DPRD.

Anggota DPRD Kota Bogor, dari Fraksi PPP Rizal Utami misalnya, Ia mempertanayakan rencana kebijakan Pemerintahaan Bima Arya yang akan  membangun gedung parkir di Plaza Bogor dan Pasar Bogor. Apakah kebijakan  tersebut apakah  sudah disosialisasikan dan tempat relokasi bagi para pedagang sudah disiapkan?.

“Kita sangat menyayangkan keluar statment seperti itu, karena memang sebelum mau menginformasikan rencana itu, harus sudah ada kajian secara matang dan dipikirkan dampak ke bawahnya,” kata Rizal Utami kepada wartawan, Selasa (1/2).

Rizal Utami juga mengungkapkan, rencana membangun gedung parkir di kawasan Pasar Bogor dan Plaza Bogor ini belum diketahui para pedagang. Sebaiknua Pemerintah Kota Bogor menyelesaikan dan melakukan sosiaslisasi terlebih dahulu kepada seluruh masyarakat dan pedagang di Plaza Bogor dan pasar Bogor.

“Sebaiknya sosialisasikan dulu karena memindahkan pedagang yang ribuan itu tidak mudah, apalagi ini pasar tertua di Kota Bogor yang pedagangnya turun temurun,” ucapnya.

Rizal juga mewanti wanti Pemerintah Kota Bogor agar rencana pembangunan park and ride atau kantong parkir di  Plasa Bopor dan pasar Bogor tersebut nantinya tidak merugikan dan malah membuat investastor kabur.

“Jangan sampai seperti kejadian tahun 2019 terulang, wacana pembongkaran Plaza Bogor yang menyebabkan sejumlah tenant besar kabur seperti Ramayana Robinson hingga pedagang strategis seperti toko emas,” tutur Rizal.

Belum lagi, dilanjutkan Rizal Utami, ada sebanyak 1.400 kios yang ada di Pasar dan Plaza Bogor. Jika satu kios mempekerjakan dua pegawai, tentu ada 2.800 orang yang nasibnya akan terganggu dengan rencana pembangunan gedung parkir ini.

“Bagi kita pedagang itu jangan disia-siakan nasibnya. Karena kalau relokasi gagal, tentu ini akan berdampak kepada ribuan pedagang yang terancam jadi pengangguran,” imbuhnya.

Baca juga:  Sandiaga Uno Dorong Kota Bogor Jadi Kota Kreatif

“Apalagi (tempat relokasi) di Pasar Sukasari itu tempatnya tidak besar dan tidak mungkin bisa menampung ribuan pedagang Pasar dan Plaza Bogor. Pasti mereka akan bertebaran (jualan) di jalan,” ungkap Rizal Utami.

“Kalau mau siapkan sarana prasarananya dulu dan jamin hak pedagang Pasar dan Plaza Bogor bisa berjualan dengan tenang,” lanjutnya.

Tak hanya itu, ditambahkan Rizal Utami, pendapatan Perumda PPJ Kota Bogor saat ini 40 persennya ada di Pasar dan Plaza Bogor. Apabila rencana membangun

gedung parkir tetap dilaksanakan, apakah Pemkot Bogor siap kehilangan pendapatan.

“40 persen pendapatan Perumda PPJ itu ada di Pasar dan Plaza Bogor, apakah pemerintah mau kehilangan pendapatan? Ini sangat disayangkan,” beber dia.

“Apalagi Perumda PPJ saat ini lagi berjuang menagih biaya sewa pedagang setelah hak guna pakai yang telah diperjuangkan berhasil diraih,” tandasnya.

Sebelumnya,Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bogor, Dody Ahdiat. Mengungkapkan rencana pembangunan Park and Ride di kawasan perdagangan Plaza dan Pasar Bogor terkait dengan penataan kawasan Suryakencana.

“Untuk kajiannya disusun Perumda Pasar Pakuan Jaya. Untuk desain atau DED dikerjakan tahun ini,” katanya, Selasa (25/1) lalu. .

Desain tersebut ditargetkan rampung pada tahun ini. Sedangkan pembangunan fisik Park and Ride disebut bakal dicover dengan skema Build-Operate-Transfer (BOT) dengan nantinya diadakan Beauty Contest.

Ditambah bakal ada pusat ekonomi kreatif, pusat kuliner dan pusat cinderamata. Nantinya, kata dia, pengelolan Park and Ride ada dibawah Perumda Pasar Pakuan Jaya lantaran Plaza Bogor dan Pasar Bogor merupakan bagian dari Penyertaan Modal Pemerintah (PMP).

“Pengelolaannya direncanakan oleh Pasar Pakuan Jaya, akan membuat anak perusahaan. Sebelum dibangun kita tertibkan dulu PKL dan relokasi pedagang di Plaza Bogor dan Pasar Bogor. Ditata keseluruhan,” Jelas Dody (djm)