Pemuda Pamungguan Sulap Kayu Tak Berguna Jadi Kerajinan

kerajinanPihak Kecamatan Leuwisadeng saat membeli hasil karya dari kerajinan tangan Iip Saputra pada, Kamis (21/7/2022). (foto: Fahri/HRB)

Leuwisadeng, HRB – Bak Raja Midas, apapun yang dipegang akan berubah menjadi emas. Mungkin begitu kiasan yang bisa disematkan kepada beberapa orang pemuda di Kampung Pamungguan RT 05 RW 05, Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng ini.

Berawal dari hobi, mereka pun menyulap kayu tidak terpakai yang didapatnya dari hutan menjadi berbagai macam kerajinan tangan yang tentunya memiliki nilai jual. Berbagai macam kreasi yang dibuat dengan alat sederhana ini pun coba pasarkan melalui media sosial.

Salah seorang perajin, Iip Saputra (24) mengatakan, awalnya dia terinspirasi untuk membuat berbagai macam kerajinan tangan berbahan dasar limbah kayu. Kayu-kayu tidak terpakai yang dia dapatkan di hutan kemudian dia bawa ke rumahnya untuk dibuat berbagai macam kreasi.

“Kalau pembuatan bisa dibuat untuk hiasan dinding, asbak ban banyak lagi, kemudian variasinya macam macam bisa berbentuk burung atau binatang lainnya dan bahan bakunya-pun dari limbah kayu yang tidak terpakai kemudian saya manfaatkan,” ungkap Iip Saputra kepada wartawan pada, Kamis (21/7/2022).

Iip mengaku, proses pembuatan dia ukir dengan alat seadanya seperti pahat dan palu. Pengerjaanya ia juga mengajak dua orang temannya untuk membuat berbagai macam kerajinan tangan. “Alatnya hanya itu saja pahat dan palu dan tidak menggunakan mesin tapi insyaallah kualitasnya bida bersaing,” katanya.

Iip menjabarkan, keahliannya dalam membuat berbagai macam kerajinan berbahan dasar limbah kayu tersebut berawal dari hobby kemudian ia kembangkan bersama dua orang teman sebayanya.

“Awalnya iseng terus kami tekuni sampai akhirnya bisa. Proses pengerjaannya juga kadang-kadang di rumah atau di kebun supaya lebih focus,” kata Iip yang mengaku sudah menekuni hal itu sejak tahun 2021 lalu.

Baca juga:  Waduh, Jelang Pilkades Serentak Dua Desa Belum Terima Operasional

Iip juga menceritakan, saat ini berbagai macam kreasi yang iya buat itu kemudian ia jual melalui media sosial. Bahkan, dirinya mengaku untuk mendapatkan bahan baku nya cukup mudah. Namun, justru ia terkendala modal dan pemasaran.

Untuk itu, dirinya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mendorong kreatifitasnya tersebut, sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan prekonomiannya.

“Harapannya semoga saja ada tambahan dana baik itu dari pemerintah maupun donatur untuk mengembangkan usahan saya ini. Saat ini kalau mau pesan hanya bisa di akun media sosial facebook saya pribadi, insyaallah kedepannya mau buat akun khusus untuk pemasaran. Kerajinan ini dikerjakan sama tiga orang saya yang ngajarin ke teman saya bernama Saepuloh (27) dan Rudi Badrudin (29),” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Desa Leuwisadeng, Maulana Yusuf mengatakan, bahwa pihaknya juga akan membantu semaksimal mungkin. Karena menurutnya yang dilakukan beberapa pemuda tersebut merupakan salah satu Sumber Daya Manusia (SDM) yang perlu mendapat perhatian.

“Mudah-mudahan harapan dari kami semoga ada perhatian khusus dari pemerintah setempat karena ini warga Desa Leuwisadeng kalau seumpamanya sudah maju Insya Allah bisa mengurangi pengangguran juga dan juga bisa menciptakan lapangan kerja kedepannya dikala kita sudah ada modal untuk membeli alat dan pasar kita sudah mulai lagi dan diutamakan pemuda setempat untuk yang menangggur kita arahkan untuk belajar kerajinan ini,” katanya. (Fex/Ham)

Tags: