Pengelolaan Pasar Amburadul, Pengurus PD Pasar Tohaga Bukan Ahlinya

Pasar Rakyat LeuwisadengPasar Rakyat Leuwisadeng

Leuwisadeng, HRB 

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, Halim Yohanes menilai seharusnya terkait Pasar Rakyat Leuwisadeng itu dikelola oleh ahli dibidangnya agar keberadaan pasar tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Kalau pasar rakyat yang dibangun oleh pemerintahan provinsi jawa barat itu semua nya tidak ada yang berhasil,” kata Halim Yohanes kepada wartawan pada, Sabtu, 01 Juli 2023.

Karena menurut dia, kalau saat ini pasar tersebut tidak dikelola dengan baik oleh pihak yang ahli menghurus pasar.

“Karena pengelolaannya mustinya ahlinya itu kalau menurut saya. Kalau sekarang kan yang ngelola bukan ahli nya, kalau bukan ahli dibidangnya, pasar itu repot pak” katanya.

Ketua Praksi Partai PDI Perjuangan, DPRD Kabupaten Bogor itu menyampaikan, faktanya dari mulai pembangunan sampai dengan saat ini pasar tersebut masih sepi bisa dikatakan gagal dalam perencanaan.

“Ya PD. Pasar Tohaga mungkin mau mengelola cuma mungkin ada kesulitannya, kesepakatannya bagaimana saya juga belum tau,”  katanya.

Sebelumnya diberitakan, Kondisi Pasar Rakyat Leuwisadeng berada di Kampung Kosol RT 07 RW 04 Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng sepi peminat, sejak selesai dibangun sampai saat ini pasar tersebut belum beroperasi, anggota Dewan Daerah Pemilihan (Dapil) V (Lima) Nurodin menyebut pasar itu salah satu contoh tidak matangnya perencanaan dalam pembangunan.

“Nah, ini contoh pembangunan yang tidak matang. Jadi, perencanaan itu harusnya dilakukan kajian secara matang,” ungkap Jaro Peloy sapaan akrab Nurodin kepada wartawan dijumpai usai menghadiri kegiatan penyerahan Hunian Tetap (Huntap) kepada warga korban bencana yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Cigudeg pada, Jumat  23 Juni 2023 kemarin.

Karena menurut dia, perencanaan itu seharusnya dilakukan kajian secara matang dan jangan tiba saat tiba akal.

“Kenapa, jangan tiba saat tiba akal, karena kalau berbicara soal pembangunan ini kan panglima nya adalah perencanaan,” katanya.

Politisi Partai PKB itu meyakini, bahwa awalnya perencanaan pembangunan Pasar Rakyat Leuwisadeng itu tidak direncanakan secara matang sehingga hasilnya hingga kini belum beroperasi.

“Saya yakin memang dulu, perencanaannya tidak matang sehingga hanya melihat satu sisi saja misalkan seperti sisi kebutuhan saja misalkan. Tapi, tidak dihitung bagaimana minat masyarakat untuk kemudian di sana untuk melakukan aktifitas jual beli atau yang disebut dengan pasar,” katanya.

Jaro Peloy menyampaikan, pihaknya akan mencoba membangun komunikasi dengan pihak terkait agar gedung tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Baca juga:  Hambat DOB Bogor Timur, Moratorium Dibawa ke MK?

“Kalau saya sih minta agar gedung ini supaya memang bermanfaat bagi masyarakat bisa saja nanti coba Disperindag agar berkoordinasi baik itu dengan pihak kecamatan maupun desa bagaimana memanfaatkan itu. Apa itu untuk sarana olah raga misalkan, karena di sana seperti dibuatkan Gor Bulutangkis atau lain sebagainya dan atau untuk kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya untuk kemasyarakatan seperti untuk pesta masyarakat daripada gedung ini mubajir. Kan kita punya keyakinan kalau yang mubajir ini teman nya setan,” katanya.

Jaro Peloy menyampaikan, dirinya juga akan membangun komunikasi dengan Komisi II DPRD Kabupaten Bogor kaitan dengan pasar tersebut 

“Karena kaitan dengan pasar ini merupakan leading sektor komisi II nanti kita coba minta teman-teman komisi II untuk segera melakukan ini karena ini mubajir,” katanya.

Menurut informasi yang didapat, Pembangunan Pasar Rakyat Leuwisadeng dibangun Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) pada tahun 2017 lalu, telah menganggarkan sekitar Rp 4,5 milyar.

Melalui proses tender, akhirnya ditentukan PT. Anugrah Bangun Kencana (ABK) sebagai pemenang tender untuk membangun Pasar Rakyat Leuwisadeng itu dengan nilai kontrak Rp 4,1 milyar dan berhasil dibangun dengan baik oleh pihak kontraktor.

Sementara itu, dari pantauan, kondisi terkini pasar itu tampak tidak terawat sama sekali, disekitar area pasar sudah di tumbuhi rumput liar, beberapa rolling door tampak sudah rusak.

Menurut warga sekitar, Asep menyebut, tidak adanya aktifitas di pasar itu membuat suasana saat malam hari di lokasi itu gelap gulita lantaran lampu penerangan tidak menyala.

Beberapa waktu lalu sempat ada satu orang pedagang menjual sayuran secara grosir dan kini tidak berjualan lagi.

“Kalau listriknya sih ada, tapi kan gak ada yang isi token listriknya, jadi pasar itu otomatis kan lampunya tidak menyala, jadi kalau malam itu udah mah sepi ditambah gelap kan jadi ngeri yah,” katanya.

Sementara itu, Humas PD. Pasar Tohaga Kabupaten Bogor, Ade Ikhsan mengaku bahwa pihaknya sudah berupaya agar Pasar Rakyat Leuwisadeng diisi oleh para pedagang dan berkolaborasi dengan dinas terkait.

“Salah satunya sempat kemarin ada beberapa pedagang yang menjual dagangan sayur secara grosir akan tetapi pengunjung yang memang belum sempat ramai sehingga akhirnya terhenti lagi, Perumda Pasar juga berharap bagi para pelaku usaha yang ingin menggunakan pasar rakyat leuwisadeng di persilahkan bisa menghubungi kami,” katanya. (Fex).

Tags: