Pengerjaan Proyek Jembatan Cikereteg Molor, Ratusan Warga Dua Desa Ontrog Kontraktor

Jembatan CikeretegJembatan Cikereteg

Ciawi, HRB

Ratusan warga Kampung Cibolang, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin dan Kampung Cibolang Desa Teluk Pinang, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, mendatangi proyek Jembatan Cikereteg, Selasa (4/7/2023). Kedatangan warga ke lokasi yakni untuk menemui pihak PT Brantas Abipraya, pelaksana proyek yang dianggap lamban mengerjakan proyek di bawah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) tersebut.

Lili, warga Kampung Cibolang, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin mengatakan, kedatangannya ke lokasi bersama warga lainnya sebagai bentuk kekesalan terhadap pelaksana proyek. “Kami datang ke proyek jembatan ini untuk mempertanyakan pengerjaan yang lambat dan tidak kunjung selesai,” ungkapnya kepada wartawan di lokasi proyek.

Menurutnya, pengerjaan proyek yang lamban serta penutupan jembatan sementara atau bailey sangat merugikan warga, terutama yang bermukim di Kampung Cibolang. Sebab, kata dia, setiap hari warga merasa terganggu dengan lalu-lalang kendaraan roda dua yang melintasi pemukiman mereka.

“24 jam kami yang tinggal di Kampung Cibolang sangat terganggu, baik siang maupun malam. Karena sejak jembatan bailey ditutup, banyak pemotor yang lewat kampung kami,” kata Lili.

Baca juga:  Sungai di Klapanunggal Tercemar Limbah  

Lanjut dia, dampak lain akibat intensitas kendaraan tinggi, membuat kondisi jalan lingkungan warga menjadi cepat rusak. Sehingga, warga kuatir ketika kondisi jalan rusak tidak ada yang akan bertanggung jawab untuk memperbaiki kembali.

“Kalau sudah rusak siapa yang akan bertanggungjawab. Sudah ketenangan kami terganggu, harus memperbaiki jalan rusak lagi,” ujar Lili.

Senada, Tisna, warga Kampung Cibolang, Desa Telukpinang Kecamatan Ciawi yang merasa sudah sangat terganggu akibat pengerjaan jembatan lambat.Seharusnya, kata dia, PT Brantas Abipraya mengerjakan proyek Jembatan Cikereteg dengan cepat.

“Sekarang saja pembangunan jembatan yang awalnya hanya satu minggu, sudah hampir satu bulan belum juga selesai,” imbuhnya.

Tisna berharap, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

(Kemen PUPR) turun tangan dan menegur PT Brantas Adipraya.

“Biar kerjanya cepat, Kemen PUPR harus menegur pelaksana. Jangan dibiarkan saja, karena kami dan warga Cibolang yang dirugikan. Setiap hari terganggu oleh bisingnya kendaraan yang melintas,” tukasnya.

Sementara, hingga berita ini diturunkan dari pihak PT Brantas Abilraya belum memberikan keterangan nya. (asz)

 

Tags: