Cibinong, HRB
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyatakan ada sejumlah kendala dalam pelaksanaan proyek pembangunan Jalan Bojonggede-Kemang (Bomang). Untuk itu, Pemkab Bogor telah mengajukan permintaan kepada Kementerian PUPR agar membantu pembiayaan lanjutan proyek tersebut.
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor Ajat R Jatnika, mengungkapkan kendala-kendala yang terbentang di depan adalah kendala fisik seperti rel kereta, sungai, danau, kemudian ada juga area yang belum dikembangkan di jalur cepat.
“Jadi saat ini Pemkab Bogor sudah mengusulkan pembiayaan dari pemerintah pusat. Mulai dari peningkatan jalan Sungai Ciliwung, flyover-nya, kemudian jalur cepat, jembatan di Situ Nanggerang,” kata Ajat Jatnika kepada wartawan, Senin (16/10/2023).
Kedua, lanjutnya, pihaknya tengah mendiskusikan untuk meningkatkan status Jalan Bomang dari jalan kabupaten menjadi jalan nasional. Jalan Bomang dan Jalan Tegar Beriman diketahui menghubungkan dua jalan nasional, yaitu Jalan Raya Bogor dan Jalan Raya Parung.
“Nah, itu yang didorong, lagi didiskusikan teman-teman Kementerian PU, apakah dimungkinkan statusnya naik dari jalan kabupaten menjadi jalan nasional, jadi masih dalam kerangka diskusi, belum ada keputusan. Mereka menanggapinya dari sistem jaringan jalan, dan itu memungkinkan,” ungkapnya.
Ajat mengatakan anggaran yang diajukan kepada pemerintah pusat untuk pembangunan jalan tersebut mencapai Rp 388 miliar. Namun begitu, Ajat juga belum dapat meyakini bahwa permintaan Pemkab Bogor akan dapat disetujui oleh pemerintah pusat.
Sebelumnya dilaporkan, bahwa Bupati Bogor Iwan Setiawan mengemukakan bahwa Pemkab akan membangun flyover untuk akses menuju Jalan Raya Bojong Gede-Kemang (Bomang). Anggarannya diperkirakan mencapai Rp 1 triliun. “Memang ada satu kebutuhan yang mendesak yaitu pembuatan flyover di Jalan Bomang,” kata Iwan.
Jalan tersebut menghubungkan secara langsung Kecamatan Bojong Gede dan Kecamatan Kemang. Nantinya jalan tersebut bisa tembus ke Jalan Tegar Beriman, hingga kompleks pemerintah daerah (pemda) Kabupaten Bogor. “Mudah-mudahan nanti DED-nya lagi dibuat dan tahun depan bisa jadi bahan pertimbangan ya karena itu sangat vital,” ucapnya.
Menurut Iwan, Jalan Bomang merupakan program strategis. Namun akses menuju Jalan Tegar Beriman terhalang lintasan kereta api lintas Stasiun Bojong Gede dan Stasiun Citayam. “Flyover ini kan anggarannya luar biasa, kajian dulu kurang lebih Rp 700 miliar itu tiga tahun yang lalu. Sekarang mungkin bisa Rp 1 triliun,” jelasnya.
Iwan mengatakan, untuk biaya tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor merasa berat. Dia meminta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) membantu merealisasikan flyover tersebut. “Iya flyover aja (Rp 1 triliun), hitung-hitungan dari dulu Rp 700 miliar. Nanti rencananya akan dibuat dua jalur, kita nunggu DED-nya,” pungkasnya. (Cky)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut