Citeureup – Warga Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor bertahun-tahun disuguhkan dengan kondisi Jalan Industri yang rusak parah. Padahal, jalan berstatus milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor ini merupakan penghubung Desa Tarikolot dan Desa Gunungsari yang lalu lintasnya cukup padat.
Camat Citeureup, Ridwan Said yang dikonfirmasi perihal ini, mengatakan jika persoalan ini sudah disampaikan kepada intansi terkait. “Sudah disaampaikan dan dibuatkan surat serta laporkan ke UPT jalan pak,” ujar Ridwan kepada Rakyat Bogor, Selasa (7/12/2021).
Ridwan menjabarkan, bahkan pihaknya kerap membahas persoalan jalan Industri Tarikolot yang sudah lama rusak tersebut, baik dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) maupun kegiatan reses anggota Dewan Perwakilah Rakyat Daerah (DPRD). “Dan kami juga sering masukan untuk ajukan di reses dan Musrenbang,” jelasnya.
Disinggung kaitan respon pihak Pemda dalam hal ini Dinas PUPR, pihaknya menyarankan untuk menghubungi langsu bagian Kasi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan. “Untuk lebih detailnya dihubungi saja pak Kasi Ekbang Kecamatan,” tutupnya.
Senada, Kasi Ekbang Kecamatan Citeurup, Yeti mengaku sudah mengajukan persoalan ini baik Musrebang maupun reses anggota DPRD. Namun dikarenakan anggaran Kabupaten yang mengalami devisit, akibat pandemi covid-19, maka realisasipun sempat tertunda.
“Kami dari kecamatan sifatnya hanya koordinasi dan menfasilitasi perbaikan jalan tersebut. Tapi demikian, kita akan ajukan kembali pada Musrenbang Tahun 2022 yang tentunya harus ada peran kades dari Dua desa tersebut untuk mengajukan anggarannya,” jelasnya
Yeti menjelaskan, Jalan Industri Tarikolot hanya akan dilakukan peningkatan jalan. Namun berkaitan pelebaran jalan yang dinilai sesuai kebutuhan, hal itu kewenangannya ada pada dinas terkait. “Kalau gambarannya peningkatan jalan saja, kaitan pelebaran itu nanti bisa tanyakan langsung dengan Dinas PUPR,” tutupnya.
Sebelumnya, sejumlah warga dan pengguna jalan kerap mengeluh persoalan jalan rusak tersebut. kondisi Jalan Industri ini tak hanya memprihatinkan, namun juga membahayakan para pengendara yang melintas.
“Rusaknya jalan juga jadi penyebab kemacetan yang sering terjadi di pertigaan Tarikolot. Kondisinya sudah rusak parah,berlubang dan seperti kubangan,” ujar Jaenudin (36) pengguna jalan yang melintas itu. (Asb)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut