Cibinong, HRB – Teka-teki soal calon pemimpin Kabupaten Bogor periode 2024-2029 mulai tersingkap. Sejumlah nama pun mulai ramai digosipkan maju pada pertarungan Pemilihan Bupati (Pilbup) nanti. Namun dari beberapa tokoh itu, ada dua sosok yang cukup menarik perhatian.
Pertama, adalah Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan. Secara hitung-hitungan politik, politisi Gerindra ini memang layak diperhitungkan. Selain ‘karma politik’ dimana incumbent, siapapun itu, baik wakil maupun kepala daerah, sudah bisa dikatakan memiliki kans yang besar.
Terlebih, posisi Iwan saat ini yang notabene ‘menggeser’ Ade Yasin di tampuk pimpinan Bumi Tegar Beriman. Peluang Iwan sendiri memang besar, terlebih secara kepartaian, ia berada dibawah naungan partai ambisius di kancah perpolitikan nasional.
Bahkan dengan ‘track record’-nya sebagai petahan, sang kompetitor terkuat Iwan yang saat ini menduduki jabatan mentereng sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor dan posisi Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra, Rudy Susmanto, bisa jadi tidak cukup kuat membendung laju ‘Bapak Kopi’, sebutan Iwan, ke kancah pesta demokrasi lima tahunan nanti.
Nama berikutnya yang cukup memiliki peluang besar adalah Burhanudin. Pria yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor ini dianggap memiliki ‘trah’ yang kuat.
Apalagi pria yang kerap disapa ‘Akang’ ini sudah puluhan tahun berkarir di lingkungan Pemkab Bogor sehingga Burhanudin dikenal luas oleh berbagai kalangan, mulai dari pejabat sipil, TNI-Polri, pengusaha hingga ke masyarakat lapisan bawah.
Dengan modal itu, Burhanudin hanya tinggal membutuhkan penguatan kinerja dan rajin turun ke tengah masyarakat untuk mendongkrak elektabilitasnya. Namun, terlepas dari perannya secara politis di pemerintahan sebelumnya, sosok Burhan patut diperhitungkan.
Apalagi, dalam sejarah Kabupaten Bogor, Bumi Tegar Beriman ini pernah juga dikomandoi oleh ‘almamater’-nya, Nurhayanti. Sosok Nurhayanti dinilai sukses mengganti peran Bupati Rachmat Yasin (RY) yang tersandung kasus hingga masa jabatannya selesai. Nurhayanti, sama dengan Burhan, sebelum dipinang RY juga menduduki jabatan Sekda.
Jejak rekam Nurhayanti ini bisa menutupi minus Burhanudin dalam hitung-hitungan politik. Ia adalah pejabat karir yang tak memiliki tiket partai politik.
Selain Iwan dan Burhanudin, ada sosok birokrat senior lainnya yang dianggap bisa menjadi pesaing berat bagi Iwan, yakni Dace Supriadi. Mantan Kepala Satpol PP dan Kepala Dinas Pendidikan yang kini menduduki jabatan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Terpadu (DPMPSPT) Kabupaten Bogor.
Dace dianggap menjadi kuda hitam karena pernah diusung menjadi Calon Bupati/Wakil Bupati di Pilbup 2018 oleh organisasi masyarakat “Kerukunan Warga Bogor’ atau KWB yang kepengurusan dan simpatisannya tersebar hingga ke pelosok wilayah. Bagi sebagian kalangan masyarakat, Dace bahkan dianggap sebagai ‘Satrio Piningit’.
menyikapi ‘riuh-rendahnya’ isu ini, pengamat politik dari Universitas Pamulang, Junaidi Adi Putra menilai, secara umum banyaknya nama-nama yang diyakini bakal maju pada kontestasi politik di 2024 nanti merupakan sebuah hal yang positif dalam proses berdemokrasi.
“Ini tentunya menjadi nilai positif. Terlepas dari belenggu kasus Ade Yasin, munculnya nama-nama ini merupakan sebuah keuntungan dalam demokrasi. Yang pasti, siapa pun nanti yang maju patut diapresiasi karena mereka berani mengambil Kabupaten Bogor yang tengah ‘sakit’,” singkatnya saat dikonfirmasi Rakyat Bogor, Kamis (14/7/2022) malam. (fuz/Cky)
Tags: Pilkada Kabupaten Bogor
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut