Sukamakmur – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Bogor, membuat para petani kopi di wilayah Kecamatan Sukamakmur terancam gagal panen. Kendati begitu, berbagai cara pun dilakukan, untuk mempertahankan kesuburan tanaman kopi yang sedang berbuah dimusim ini, dari ancaman penyakit maupun hama yang merugikan.
Salah satu petani kopi yang juga Ketua Kelompok Tani Daun Sejati Jaya Desa Sukaharja, Andi Marjoko, mengungkapkan cuaca ekstrem hujan deras dan angin kencang cukup merugikan petani kopi.
“Cuaca saat ini menimbulkan ancaman penyakit dan hama, yang dapat mengakibatkan gagal panen,” katanya, Minggu (12/12/2021).
Selain itu, kata Andi Marjoko, apabila angin kencang terus menerus bisa merontokkan biji kopi yang baru tumbuh, tentu saja tidak sedikit yang rontok dan ini cukup merugikan petani kopi yang sudah bersusah payah merawat dan berharap panen lancar.
“Langkah yang bisa kami lakukan adalah pengendalian hama dan penyakit, dengan cara melakukan gulma atau membersihkan rumput yang mengganggu tanaman. Tunas – tunas air harus dibuang, ranting tua harus dibersihkan,” ujarnya.
Ia berharap fenomena cuaca ekstrem ini segera berlalu supaya pada saatnya nanti, hasil panen meningkat sesuai harapan para petani. Sehingga hasil panen bisa dipasarkan dan bisa meningkatkan kesejahteraan para petani, terutama para petani yang tergabung dalam kelompok tani yang dipimpinnya.
“Hingga saat ini kami memiliki tanaman kopi diatas lahan seluas 40 hektar. Perkebunan kopi ini, mampu menghasilkan sekitar 4 ton kopi per hektar untuk setiap masa panen. Yakni, sebanyak satu kali panen selama tiga bulan dalam satu tahun,” katanya.
Kata dia, sebelumnya Pemkab Bogor telah menyalurkan bantuan alat roasting untuk sangrai kopi, seller untuk kemasan, gelinder untuk menggiling jadi bubuk. “Walaupun pemasaran masih secara konvensional dan memanfaatkan media sosial, tapi sudah ada pelanggan dari lokal, Jakarta, Bandung, Jogja, Riau dan lainnya,” tutupnya. (Sab/Asb)
Tags: Gagal Panen, Petani Kopi, Sukamakmur
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat