Jasinga, HRB – Area persawahan Seluas 5000 meter persegi (0,5 hektare) yang ditanami padi di Desa Tegalwangi, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor mengalami gagal panen.
Para petani menyebut gagal panen padi yang dialaminya diakibatkan serangan hama tikus dan kekurangan pupuk. Akibat kejadian itu, para petani mengalami penurunan omzet hingga 50 persen.
Salah satu Petani Padi Saminah (60), asal Kampung Cilengkong menuturkan jika dalam kondisi normal atau saat panen tiba bisa mendapatkan 50 ikat padi. Satu ikat padi sama dengan dua kilogram atau sekitar tiga liter beras.
Ia mengaku, para petani sudah melakukan berbagai upaya, termasuk memburu tikus. Namun, upaya itu belum juga berhasil untuk mengurangi serangan hama tikus tersebut.
“Kejadian ini sudah terjadi sejak satu bulan lalu, padahal padinya sudah siap panen. Tapi, semuanya mendadak terserang hama tikus. Padahal kami sudah berupaya memberantas dengan cara membakar jerami di lubang-lubang tikus,” kata Saminah kepada wartawan kemarin.
Hal senada dikatakan, petani lainya, Uminah (52), warga Kampung Cimanggu menyebut, penyebab lain dari menurunnya hasil panen padinya itu disebabkan karena kurangnya pupuk yang sulit didapat dengan harga murah.
Kalau di sini tidak ada kelompok tani (poktan), adanya hanya di tingkat Kecamatan Jasinga. Tidak seperti di daerah lain yang sering mendapat bantuan pupuk, bibit kedelai dan bibit padi yang lima kilogram itu. Kalaupun membeli harus ada kartu tani itu, kecuali kita beli pupuk non subsidi yang mahal,” tukasnya. (Gus)
Editor: Muzakkir
Tags: Cilengkong, Gagal Panen, Jasinga, Kabupaten Bogor, petani, sawah, Tegalwangi
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut