Nanggung, rakyatbogor.net – Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Mawar 2 yang beralamat di Kampung Wates, Desa Pangkaljaya, Kecamatan Nanggung terus menggenjot warga sekitar supaya bisa mendapatkan kesempatan dalam Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK).
Buktinya, pada tahun anggaran 2021/2022 puluhan siswa-siswi warga belajar telah mengikuti UPK paket C sederajat SMA.
PKBM Mawar 2 sendiri merupakan salah satu Pendidikan non formal untuk warga belajar yang sedang mengejar ketertinggalan belum mendapatkan ijazah.
“PKBM Mawar 2 terus mempertahankan eksistensinya, sebab masyarakat masih ada saja yang mengalami buta aksara. Atau ada juga masyarakat yang tamatan SD serta lulusan SMP sederajat,” kata Koordinator PKBM Mawar 2, Opik Zulfikor
Ia mengatakan, peserta didik yang mengikuti program belajar di PKBM-nya pun terdiri dari berbagai jenjang usia seperti remaja, dewasa bahkan warga belajar tak sedikit yang sudah masuk lanjut usia.
PKBM Mawar 2 sendiri tersebar di setiap wilayah desa, antara lain Desa Pangkaljaya, Bantarkaret, Cisarua, Hambaro serta Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg.
Beberapa tahun terakhir, PKBM Mawar 2 telah banyak meluluskan siswa. Kali ini siswa PKBM Mawar 2 sejumlah 569 siswa dengan berbagai jenjang kesetaraan seperti Kejar Paket A, B dan Kejar Paket C (setara SMA).
“34 siswa paket C belum lama ini, telah mengikuti Ujian Kesetaraan Pendidikan (UPK) pada Maret lalu,” jelas Opik Zukfikor.
Sedangkan untuk ujian bagi siswa paket A dan B menyusul, terhitung UPK akan dilaksanakan pada Mei mendatang. Dari sejumlah murid PKBM, 136 siswa di usia 21 kebawah dan tergolong sangat produktif.
Selebihnya, siswa berkategori dewasa apalagi siswa usia lanjut yang sudah tidak mendapat anggaran dari pemerintah kini tengah mengikuti belajar di PKBM Mawar 2.
“Meski pemerintah sudah tidak lagi menganggarkan siswa di usia lanjut, tetapi tetap kami fasilitasi karena keinginan mereka untuk bersekolah masih sangat tinggi. Butuh peran dan dukungan semua pihak, sehingga keberadaan PKBM Mawar 2, kedepan tak adalagi ada masyarakat yang buta aksara dengan adanya Ujian Pendidikan Kesetaraan atau UPK,” harap Opik. (NH)
Tags: PKBM
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut