Plt Bupati Bogor Diharapkan Mampu Merajut Harmonisasi di Pemkab Terkait Mutasi ASN

Plt Bupati BogorPlt Bupati Bogor Iwan Setiawan. (foto: kominfo/hrb)

CIBINON, HRB – Dampak dari peristiwa penangkapan Bupati Bogor (non aktif) Ade Yasin oleh penyidik KPK mencuatkan kembali persoalan psikologis di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terkait dengan penempatan atau mutasi pejabat serta Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sebab sudah menjadi rahasia umum selama kepemimpinan Bupati Bogor Ade Yasin muncul ketidakharmonisan di kalangan pejabat dan ASN akibat penempatan atau mutasi yang cenderung dilatarbelakangi ‘kedekatan’ hubungan dengan petinggi Pemkab, berbau politis dan bahkan beredar wacana ada pengelompokan antara lulusan IPDN dengan non IPDN.

Sejumlah ASN yang ditemui Rakyat Bogor mengaku kini sangat berharap dengan tampilnya Iwan Setiawan sebagai Pelaksana Tugas Bupati Bogor dan kelak menjadi Bupati definitif, mampu membuat banyak perubahan, khususnya dalam proses mutasi pejabat dan staf di Pemkab Bogor.

“Saya dan mungkin banyak ASN di Pemkab Bogor yang sangat berharap Pak Iwan bisa merubah mindset juga acuan dalam proses mutasi atau penempatan ASN, Ya setidaknya, penempatan itu berdasarkan kompetensi, rekam jejak dan juga mempertimbangkan senioritas,” ungkap seorang ASN senior yang menolak namanya disebutkan di Cibinong, baru-baru ini.

ASN lainnya yang ditemui beberapa waktu lalu, selain mengutarakan keprihatinannya atas musibah yang dialami atasannya—Bupati Ade Yasin—mengaku memiliki harapan yang besar terhadap kepemimpinan Iwan Setiawan. “Semoga saja beliau bisa menangkap sinyal kegelisahan ASN terkait mutasi ini,” katanya.

Sayangnya, Kepala BKPSDM sekaligus Sekretaris Baperjakat, R Irwan Purnawan, yang hendak dikonfirmasi terkait dengan harapan ASN kepada Plt Bupati Iwan Setiawan sehubungan mutasi pejabat dan staf Pemkab Bogor ini tidak merespon niat konfirmasi dari Rakyat Bogor.

Saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (25 meski terdengar aktif namun tidak diangkat olehnya. Demikian juga pesan singkat yang dikirim melalui aplikasi Whats App, terlihat sudah dibaca tapi tidak dibalas oleh mantan Kepala Diskominfo tersebut.

Sementara itu, Plt Bupati yang juga Wakil Bupati Iwan Setiawan ketika hendak diminta tanggapannya sampai berita ini diturunkan belum bisa ditemui atau dihubungi. Saat mencoba menghubungi melalui staf pribadinya, diperoleh jawaban akan disampaikan dan dikabari nanti.

Baca juga:  Wabup Perintahkan Inspektorat Selidiki Kasus Jalan Bomang

Sebelumnya juga diberitakan koran ini, mutasi para pejabat eselon IV, III dan II di lingkungan Pemkab Bogor semasa kepemimpinan Bupati Ade Yasin menyisakan kegalauan sekaligus menimbulkan kekecewaan banyak ASN senior non IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) atau jalur reguler.

Hal tersebut disebabkan banyaknya ASN jebolan IPDN berusia muda atau tergolong yunior yang loncatan karirnya terbilang luar biasa. Ada sejumlah ASN yunior jebolan IPDN yang melompat ke jabatan Camat, Kepala Bagian (eselon IIIa), padahal baru menempuh jenjang karir eselon IV dua atau tiga tahun lanjut jabatan eselon III selama satu atau dua tahun.

Karir moncer para praja yang rata-rata berusia di bawah 40 tahun itu, dinilai telah merusak tatanan senioritas. Faktor terbesar ditengarai disebabkan adanya ‘kedekatan’ dengan atasan, bahkan tak sedikit ASN yang menganggap kencangnya laju para praja muda itu karena faktor kelompok IPDN yang menduduki jabatan strategis di Pemkab.

Anggapan ini bisa jadi benar bisa juga tidak. Namun pada faktanya memang sejumlah jabatan kunci di lingkungan Pemkab Bogor diduduki oleh para jebolan IPDN. Seperti di Sekretariat Daerah, Badan dan Dinas yang berhubungan dengan BadanPertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).

Kepada Rakyat Bogor, baru-baru lalu, seorang ASN senior mengaku kecewa dengan proses mutasi dan rotasi selama kepemimpinan Bupati Ade Yasin, lantaran menunjuk ASN-ASN muda tanpa menghiraukan keberadaan ASN senior yang secara kompetensi dan pengalaman sudah teruji serta tak kalah dari ASN jebolan IPDN.

“Kebijakan dalam penempatan pegawai ini jelas mengecewakan, tidak ada lagi adab senioritas. Padahal banyak ASN senior yang kapabel dan kompeten, tetapi mungkin tidak ada yang merekomendasikan, ya jadinya termajinalkan. Semoga kedepan ada perubahan dan perbaikan dalam kebijakan penempatan pegawai oleh Pak Iwan,” imbuhnya. (Cky)

Editor: Muzakkir

Tags: , , , ,