Cibinong, HRB
Lebih dari satu tahun memegang tampuk kekuasaan usai tertangkapnya Bupati Bogor Ade Yasin oleh KPK pada akhir April 2022 silam, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan memastikan bahwa Kabupaten Bogor kini menuju daerah yang ramah terhadap investor guna memajukan sektor perekonomian.
“Tentunya hal itu dapat dicapai karena kita memberikan kemudahan kepada para investor, mottonya jangan pernah mempersulit investor yang datang untuk membuka usaha sekaligus lapangan kerja,” ujar Iwan kepada wartawan, baru-baru ini.
Ia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor selalu berupaya untuk membuat iklim investasi di daerahnya kondusif, sebagai wujud komitmen jajaran Pemkab memberikan kepastian dan memberikan rasa nyaman kepada para pengusaha.
Kemudian, kata dia, Pemkab Bogor melalui Dinas PUPR juga terus berupaya memenuhi kebutuhan infrastruktur yang dapat menunjang aksesibilitas perekonomian, seperti infrastruktur jalan dan lain sebagainya.
“Pemerintah Daerah itu intinya ingin memberikan kepastian kepada para pengusaha, agar dapat berinvestasi dengan aman dan nyaman, dengan menciptakan iklim yang kondusif. Apapun kekurangannya insya Allah akan kita fasilitasi,” ujar Iwan.
Ia meyakinkan bahwa Kabupaten Bogor merupakan tempat aman untuk berinvestasi sebab tolak ukurnya situasi dan kondisi keamanan serta ketertiban umum yang terus terjaga. Ditambah kelebihan lainnya, yaitu Bogor merupakan daerah penyangga ibu kota negara DKI Jakarta.
“Sebagai daerah bufferzone-nya ibu kota negara, pastinya punya kelebihan dari aksesibilitas, sumber daya manusia, dan aspek lainnya yang lebih mendukung, dari pada wilayah yang jauh dari ibu kota,” kata Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor itu.
Bahkan untuk menguatkan tujuan besar memajukan perekonomian, Pemkab Bogor sudah berupaya mewujudkan harmonisasi seluruh perangkat daerah untuk menyamakan persepsi mengenai investasi. “Harmonisasi dari perangkat daerah terkait sangatlah penting untuk menciptakan kondusivitas berinvestasi di Kabupaten Bogor,” tuturnya.
Sementara, Koordinator Fungsi Statistik Sosial pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor Ujang Jaelani menjelaskan bahwa jumlah investasi di Kabupaten Bogor beberapa tahun terakhir ini didominasi dengan penanaman modal asing (PMA).
yang mencapai Rp4,7 triliun. Sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) jumlahnya sebesar Rp4,3 triliun.
Ujang menyebutkan, sektor dengan jumlah investasi tertinggi ada pada perdagangan dan reparasi yang mencapai Rp2,1 triliun, dengan jumlah 20 proyek. “Terbesar kedua yaitu sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi senilai Rp1,5 triliun dengan jumlah 73 proyek,” imbuh Ujang. (Cky)
Tags: Plt Bupati Bogor
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut