Gunung Putri, HRB-Jajaran Polsek Gunung Putri Polres Bogor, menyatakan masih melakukan oenyelidikan atas dugaan kasus pembuanga bayi yang terjadi di wilayah Kampung Parung Dengdek Desa Wanaherang.
“Sampai dengan saat ini, kami masih menyelidiki siapa orang tua dari bayi tersebut,” terang Kapolsek Gunung Putri, Kompol Bayu, Kamis (13/10/2023).
Kompol Bayu juya memaparkan, beberapa orang saksi sudah diakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi di lokasi kejadian.
“Untuk saat ini, bayi tersebut sudah diserahkan oleh pihak Puskesmas ke Dinas Sosial Kabupaten Bogor,” tandasnya.
Diketahui, insiden pembuangan bayi di wilayah Bogor kembali terjadi, kali ini di wilayah Kampung Parung Dengdek, Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor, membuat kalangan publik.
Kejadian bayi yang diduga baru lahir dan dibuang oleh sang Ibu ini pada Rabu 12 Oktober 2023, sontak membuat warga Kampung Parung Dengdek, Kecamatan Gunung Putri gempar.
Bermula saat warga hendak membuang sampah menemukan bayi perempuan tersebut lengkap dengan ari-ari dan masih hidup.
“Ya Allah masih ada ari-arinya.. mana kain-kain, coba minta kain neng”, ujar ibu warga Gunung Putri yang menemukan tersebut, Kamis (13/10/2023).
Tampak bayi tersebut menangis karena kedinginan, dan warga pun membalut tubuh sang bayi menggunakan kain.
“Bawa ke bidan segera, atuh kasihkan bayi tersebut, jangan dibuang”, ujar seorang pria di video Instagram @infocileungsiid.
Kejadian penemuan bayi perempuan oleh warga tersebut pada pukul 5.00 WIB.
Warga langsung mengevakuasi sang bayi ke puskesmas Wanaherang.
Sebelumnya, ramai diberitakan juga penemuan seorang bayi perempuan tersebut ditaruh di halaman rumah warga di Kampung Rawailat, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, pada Jumat malam, 22 September 2023 lalu.
Warga pun sontak terkejut dengan penemuan bayi perempuan ini dan langsung melaporkan ke polisi, kini di tangani oleh Polsek Cileungsi Polres Bogor. Dirangkum redaksi, ada beberapa faktor tentang kasus bayi dibuang oleh orang tuanya diantaranya:
Kebanyakan kasus pembuangan bayi adalah hasil dari faktor-faktor yang kompleks dan bervariasi. Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan seseorang memutuskan untuk membuang bayi diantaranya adalah:
Situasi Keuangan yang Sulit: Ketidakmampuan orang tua untuk menyediakan kebutuhan dasar bayi seperti makanan, perawatan medis, dan tempat tinggal bisa menjadi faktor penyebab pembuangan.
Stigma Sosial: Terkadang, tekanan sosial atau stigma yang kuat terkait dengan kehamilan di luar nikah atau situasi lainnya dapat membuat orang tua merasa terpojok dan tidak memiliki pilihan lain.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga: Perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga mungkin merasa bahwa mereka harus melindungi diri dan bayi mereka dengan meninggalkan situasi yang berbahaya.
Kehamilan yang Tidak Diinginkan: Kehamilan yang tidak diinginkan atau tak terduga bisa membuat beberapa orang merasa tidak siap menjadi orang tua.
Masalah Kesehatan Mental: Individu dengan masalah kesehatan mental yang serius mungkin tidak mampu merawat bayi dengan baik dan dalam beberapa kasus mungkin mengalami kesulitan untuk membuat keputusan yang rasional.
Ketidaktahuan atau Keterbatasan Pendidikan: Orang yang kurang pendidikan mungkin tidak memahami atau tidak mengetahui cara yang tepat untuk merawat bayi dan merasa terjebak dalam situasi yang sulit.
Tekanan Sosial atau Keluarga: Tekanan dari keluarga, teman-teman, atau pasangan bisa mempengaruhi keputusan untuk membuang bayi. Ketidakmampuan Menyambut Bayi:
Beberapa individu mungkin tidak merasa siap atau mampu menjadi orang tua, atau mereka mungkin merasa bahwa bayi tidak diinginkan. Penting untuk dicatat bahwa membuang bayi adalah tindakan ilegal, melanggar hukum dan berbahaya.
Ada alternatif yang lebih aman dan legal, seperti menyerahkan bayi ke panti asuhan atau fasilitas medis. Karena kasus-kasus pembuangan bayi sering kali melibatkan faktor sosial, pencegahan melalui pendidikan, dukungan sosial, dan peningkatan akses ke layanan kesehatan reproduksi dapat membantu mengurangi kasus-kasus ini.(Asb)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut