Ponpes Terbakar, Warga Gotong Royong Bersihkan Puing

Ponpes TerbakarPonpes Terbakar, Warga Gotong Royong Bersihkan Puing

Leuwisadeng, HRB – Pasca kebakaran yang terjadi di Pondok Pesantren Bainatul Amsor di Kampung Sinarjaya RT 04 RW 04, Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng pada minggu malam kemarin, kini unsur masyarakat bahu membahu membersihkan puing-puing untuk kembali melakukan pembangunan.

Kepala Desa Sibanteng, Didin Hapiduddin mengatakan, pasca kejadian kebakaran itu pihaknya sudah melakukan musyawarah baik itu dengan para ketua RW, RW maupun para tokoh masyarakat dan bermufakat untuk membangun kembali pondok yang terbakar tersebut.

“Dan Alhamdulillah sebagian bahan bangunan sudah siap dan sudah tersedia kami akan segera melakukan pembangunan pondok pesantren,” ungkap Didin Hapiduddin kepada wartawan pada, Senin 12 Desember 2022.

Didin Hapiduddin mengatakan, bahwa pihaknya terdiri dari 21 orang RT maupun RW berikut staff desa juga para donatur yang turut memberikan sumbangan untuk pembangunan kembali pondok pesantren yang dipimpin oleh Kiyai Aang Amsori tersebut.

“Kamk dari RT, RW juga kepala desa termasuk para staf desa sepakat untuk menyumbang, rata-rata RT bersodakoh menyumbang Rp 200 ribu,” katanya.

Saat ini, Didin Hapidudin mengatakan, bahwa ada sebagian santri yang menggunakan majlis dan ada sebagian santri yang dipulangkan ke rumah masing-masing selama proses pembangunan.

“Santri yang sebagian kerumah itu karena mereka merupakan penduduk yang dekat dengan pondok pesantren ini,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Diduga korsleting Listrik, sebuah bangunan semi permanen Pondok Pesantren Bainatul Amsor di Kampung Sinarjaya RT 04 RW 04, Desa Sibanteng, Kecamatan Leuwisadeng hangus terbakar pada, Minggu malam, 11 Desember 2022 sekira pukul 19.00 WIB. Api diduga berasal dari handphone milik santri yang sedang di cas.

Baca juga:  Dinilai Rawan Korupsi, Wali Kota Ajak Jaksa Kawal Proyek Pembangunan Prioritas

Menurut saksi mata, Ahmad Nur Murtako (20) mengatakan, bahwa kejadian itu terjadi sekira pukul 19.00 WIB.

Diduga, api berasal dari carger telepon genggam atau Handphone milik santri yang saat itu sedang di cas.

Api dengan cepat membakar bangunan semi permanen di lantai dua pondok pesantren tersebut. Beruntung api tidak merambat ke bangunan lain.

Saat kejadian itu terjadi, Ahmad Nur Murtako yang juga merupakan anak dari mengatakan, bahwa hanya ada 4 orang santri yang ada di pondok pesantren tersebut. Namun, ke-4 orang santri itu sedang tidak berada di lokasi kejadian.

Sementara itu, Komandan Regu (Danru) Damkar Sektor Leuwiliang Refgie Raullian mengatakan, bahwa kebakaran tersebut terjadi diduga akibat adanya hubungan pendek arus listrik.

Refgie Raullian mengatakan, pihaknya menerjunkan 2 mobil pemadam kebakaran dan 12 orang personil dari sektor Leuwiliang untuk melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi kejadian.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya saja, satu bangunan pondok pesantren beserta isinya hangus terbakar.

Kepala Desa Sibanteng, Didin Hapidudin langsung mengumpulkan warga untuk melakukan musyawarah dihadiri para tokoh masyarakat dan juga dua orang personil Satpol PP Kecamatan Leuwisadeng.

Akibat kejadian tersebut, Dirinya menyampaikan, total kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta. (Fex)

Tags: