PPE Hambat Realisasi Janji Politik Bupati  

Cariu, rakyatbogor.net – PT. Prayoga Pertambangan dan Energi (PPE) Kabupaten Bogor, sebagai mitra kerja Kepala Desa (Kades) dalam merealisasikan janji politik Bupati dan Wakil Bupati, Ade Yasin-Iwan Setiawan, dinilai tak professional.

Padahal, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini dipercaya untuk me-‘monopoli’ realisasi program ini langsung dari orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman. Tapi pada kenyataannya, kinerja PT. PPE tak sesuai ekspektasi.

Seperti yang terjadi di Desa Karya Mekar, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor. Program Samisade di daerah ini, terhambat gara-gara suplay beton dari PT. PPE sering datang terlambat.

Suara protes pun meluncur dari Sekertaris Desa Karya Mekar, Nemin Diukun yang mengatakan jika realisasi Samisade yang konon digadang sebagai program andalan Bupati dan Wakil Bupati Bogor, di desanya kerap mengalami keterlambatan dan ketidak sesuaian pemesanan.

“Yah, sejauh ini pada realisasi program Samisade di desa kami, kerap adanya keterlambatan dan ketidak sesuaian pemesanan kami,” katanya kepada Rakyat Bogor, Selasa (4/1/2021).

Ironisnya, Nemin mengaku, alasan yang diterimanya dari PT. PPE tak masuk akal. Perusahaan itu berkilah keterlambatan dikarenakan banyaknya pemesanan di wilayah desa yang lain. “Tapi kenapa dalam perjanjian pesan selalu bilang siap, dan kenyataannya tidak demikian. Kita pesan 60 kubik yang datang 10 kubik, kan itu merugikan kami,” protes Nemin.

Baca juga:  Warga Bogor Barat Mengenang Kampung Bersejarah

Dari kondisi ini, diakui Nemi berdampak pada pembangunan yang ada. Seperti keterlambatan realisasi sesuai target, hingga banyak anggaran yang terbuang. “Misalkan kita targetkan pembangunan 2 minggu, jadinya sebulan. Selain itu, pegawai yang kita siapkan untuk dipekerjakan hari ini, karena material telat bahkan tidak datang, tetap kita harus bayar pekerjanya,” keluhnya.

Nemin pun mengaku, alasan itu menjadikan pihaknya tidak memakai lagi pihak PT.PPE, jika memang tidak merubah sistem. Sistem tersebut diakui harus konsisten sesuai dengan pemesanan dalam perencanan pembangunan oleh pihak desa.

“Ya kalau memang mau di pakai lagi jasanya, pelayanannya harus dirubah lebih baik. Kita tidak sepenuhnya menyalahkan, hanya saja ingin adanya ketepatan dari pihak PT.PPE dalam pemesanan kami. Jadi, intinya ketepatan dari pemesanan sesuai permintaan, sehingga tidak terjadinya keterlambatan yang merugikan pengeluaran anggaran. Jangan sampai menimbulkan fitnah, karena ada sogokan. Kita pesen duluan bayar, tapi kenapa yang lain dikirim, itu yang dikhawatirkan,” tutupnya.

Untuk diketahui, Desa Karya Mekar merealisasikan program Samisade Tahap 1 dan 2 Tahun Anggaran (TA) 2021, menyasar pada jalan desa di 3 titik masuk 2 RW , dengan anggaran Rp.1 Miliar dengan kerjasama pihak PT.PPE. (Asb)