Cisarua – Dampak dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah hingga kini masih dirasakan oleh masyarakat, terutama di sektor usaha yang mengalami kemunduran sejak diberlakukannya kebijakan tersebut.
Seperti dikeluhkan para pelaku usaha di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor yang mengaku mengalami penurunan omset sejak diberlakukannya PPKM. Tak hanya pengelola hotel dan restoran, keluhan serupa pun muncul dari para petani sayuran di kawasan berhawa sejuk itu.
“Setiap diberlakukan PPKM kami tidak bisa kemana mana. Hasil tani kami tidak bisa dikirim ke pasar Induk di Jakarta. Bahkan tidak jarang kita memberikan sayuran ke para tetangga,” ujar Yadi, salah seorang petani, Minggu (05/12/2021).
Terlebih kata dia, PPKM yang akan kembali diterapkan bertepatan dengan libur natal dan tahun baru (nataru) yang menurutnya akan sangat berdampak terhadap hasil pertanian mereka.
“Bukan cuma pengelola tempat wisata hotel atau restoran yang bakal kehilangan pendapatannya. Melainkan kami para petani sayur dan para pelaku UKM juga akan terkena dampaknya. Karena biasanya pas liburan natal dan tahun baru lagi ramai-ramainya,” keluhnya.
Meski disisi lain ia menyadari kebijakan pemerintah harus tetap dipatuhi, namun tak dipungkirinya kebutuhan hidup pun harus tetap terpenuhi.
“Bingung harus bagaimana lagi. Makin hari keadaan semakin susah, sementara kebutuhan tetap harus terpenuhi. Dan kami tidak memiliki solusi soal hal itu,” tandasnya.
Pengusaha kecil lainnya kini mulai ancang ancang menghadapi PPKM level dua nanti. Peralatan protokol kesehatan terus disiagakan. “Kita harus patuh terhadap aturan yang diterapkan oleh pemerintah. Terlebih, aturan ini berlakukan untuk mencegah wabah virus korona. Kita berharap kovid 19 cepat berakhir,” kata Suryana, salah satu pengelola kolam pemancingan.
Suryana mengatakan, usaha yang telah ia jalani sejak belasan tahun lalu terancam bangkrut karena jarang dikunjungi.
“Serba susah, biasanya setiap hari ramai. Sekarang paling hanya beberapa orang yang datang. Dan biasanya setiap malam tahun baru yang mancing bisa puluhan orang,” keluh Suryana
Mereka hanya berharap, Covid-19 bisa segera berakhir hingga bisa kembali beraktivitas seperti biasanya dan usahanya bisa berjalan normal.(dang)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut