Cibungbulang, rakyatbogor.net – Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya menyoroti kemacetan yang terjadi di wilayah Bogor barat. Pasalnya, kemacetan tersebut sebagai dampak gagalnya penataan ruang dan implentasi pembangunan di wilayah bagian barat Kabupaten Bogor.
“Setidaknya ada dua hal yang secara fundamental yang layak untuk dikaji terkait dengan fenomena kemacetan lalu lintas pada ruas jalan arteri di wilayah Bogor bagian barat. Pertama, buruknya tata ruang, dan kedua, amburadulnya implementasi pembangunan wilayah,”ujar politisi berlambang bintang mercy ini kepada wartawan, saat dihubungi, Rabu (15/12/21).
Asep menjelaskan, perencanaan tata ruang yang mencakup segala aspek pembangunan itu kan disusun dalam rentang periode waktunya diatas 20 tahun. Jadi, rencana tata ruang itu bukan kepentingan sesaat. Harus dalam pertimbangan untuk kepentingan jangka panjang dan komprehensif.
“Mengapa? Karena rencana tata ruang itu mencakup semua urusan, mulai dari menentukan peruntukan dan pembangunan infrastruktur, seperti: jalan, listrik, air minum, persampahan, air limbah, listrik, telepon, perumahan, perdagangan, dan semua aspek fisik pendukung lainnya,”terangnya.
Asep juga menjelaskan, proses pembangunannya pun harus dilakukan secara proporsional dimana faktor pembangunan yang satu dengan yang lain itu akan saling memberikan pengaruh dan dampaknya juga.
Misal, terkait dengan masalah kemacetan, coba kita kalkulasikan dalam kurun 10 tahun ini saja, selain jalan lingkar Dramaga dan Galuga, ruas jalan mana lagi yang telah dibangunkan ketika perubahan status lahan basah menjadi lahan kering serta pemberian ijin lokasi untuk membangun perumahan amat dimudahkan dan diberikan kepada para pengembang di wilayah Dramaga, Ciampea, Tenjolaya hingga ke Cibungbulang.
Hitung saja rasio panjang ruas jalan yang telah dibangun dengan puluhan ribuan unit rumah yang dibangun pada daerah pemukiman baru di sekitar itu, seimbang gak? Pasti gak seimbang, makanya pada setiap pertigaan yang menuju ke arah jalan arteri nasional itu selalu menjadi penyebab utama kemacetan.
“Fenomena kemacetan itu merupakan salah satu indikasi dari buruknya manajemen tata ruang yang dilakukan oleh Pemkab Bogor,”tegasnya.
Dirinya juga menilai, terkait dengan amburadulnya implementasi pembangunan kawasan , saya kira persoalan kemacetan yang kerap terjadi mulai dari Dramaga hingga ke Cibungbulang itu bisa menjadi fenomena gunung es dari persoalan besar yang sesungguhnya sedang terjadi.
Pertama, potensi pelanggaran atas tata ruang, kedua, potensi berkurangnya lahan pertanian berkelanjutannya, ketiga, tidak sinkronnya pembangunan sistem dalam tata ruang, sehingga dapat menimbulkan pada potensi munculnya persoalan sampah di kemudian hari.
“Terus terang saja, jika implmentasi pembangunan wilayah di Bogor bagian barat ini hanya dilakukan secara sektoral yakni membangun kawasan perumahan saja tapi tak dibarengi dengan pembangunan sarana infrastruktur lainnya secara proporsional seperti misalnya membangun ruas jalan baru, maka saya khawatir jalan arteri nasional di wilayah barat ini akan terus mengalami over – capacity hingga akhirnya stuck,”tandas Asep.
Ia pun menilai, kalau melihat kondisi yang sudah terjadi saat ini, pelebaran jalan nasional saja sepertinya tidak cukup. Jika di Bogor Timur selalu digembar-gemborkan pembangunan jalan Puncak 2, menurut hemat saya, membangun ruas jalan baru di wilayah Bogor Barat pun tak kalah pentingnya, malah bisa jadi jauh lebih penting.
“Kita baru bicara masalah jalan nih, yang ruas jalan dari Pasar lama Ciampea hingga Warung Borong saja memerlukan perbaikan segera, belum lagi kita bicara soal Pasar Leuwiliang, yang menurut hemat saya pun sdh semestinya untuk dilakukan revitalisasi.
Kompleks kalau kita bicara soal penataan ruang hingga akhirnya kita pun memang harus amat jeli agar pembangunannya pun bisa berjalan dengan baik dan proporsional,”pungkasnya. (gus)
Tags: Asep Wahyuwijaya, DPRD Provinsi Jawa Barat
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut