Cisarua, HRB – Pemerintah Desa Leuwi Malang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor bersama penyuluh Unit Pelaksana Teknis (UPT) menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta unsur RT/RW. Musdesus dilakukan guna membahas implementasi program ketahanan pangan yang anggarannya berasal dari APBN melalui Dana Desa (DD) 2022.
“Memang secara teknis potensi yang paling besar di Desa Leuwimalang yakni bidang pertanian dan budidaya damami. Di sini perlu adanya kolaborasi serta berbagai usulan dari para Ketua RT/RW, kelompok tani, juga masyarakat,” ujar Tirta mewakili penyuluh UPT Pertanian, Kamis (11/08/2022).
Di tempat yang sama, Yayan Nuryana, Kepala Desa Leuwimalang mengatakan, tiga agenda yang disampaikan dalam musdesus kepada warga sebagai bukti transparansi publik. Untuk itu kata dia, bersama BPD dan lembaga lainnya, pihaknya siap menerima berbagai usulan dari tiap wilayah RT dan RW agar kesinambungan program pemerintah tetap berjalan sesuai agenda.
“Untuk program ketahanan pangan musdesus perubahan dibahas alokasi anggaran 20 persen dari DD, selain dari BLT DD, serta untuk pelaksanaan nya,” ujarnya.
Sementara itu Iman Sukarya, Pendamping Desa Kecamatan Cisarua menyebut, untuk program Ketahanan Pangan (Hewani dan Nabati) baru akan dimulai di tahun 2022 ini.
“Desa Leuwimalang memiliki potensi cukup besar, salah satu diantaranya yakni lahan pertanian dan peternakan serta perikanan yang masih tersedia. Besar kemungkinan program tersebut akan efektif jika dijalankan dengan baik dan benar sesuai peruntukkannya oleh pemerintah desa,” tandasnya.
Ia menambahkan, program ketahanan pangan diantaranya bidang hewani dan nabati untuk desa seluruh Indonesia sudah ditetapkan, anggarannya yakni sebesar 20 persen dari Dana Desa tahun 2022.
“Sehingga di tahun 2023 hal itu seakan mimpi menjadi kenyataan bagi sektor pertanian dan perikanan. Karena itu, khusus para ibu-ibu rumah tangga ditiap RT disosialisasikan sekaligus disiapkan juga pekarangan pangan lestari,” tambahnya.
Kata dia, sementara ini pemdes tinggal menyediakan media atau sarananya, seperti bibit tanaman cabai rawit, bawang daun atau beberapa jenis tanaman dapur lainnya.
“Selain itu potensi peternakan atau perikanan pun berpotensi sebagai program Ketahanan pangan.” pungkasnya.(wan)
Tags: Ketahanan Pangan
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut