Tanjungsari – Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni menemukan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan proyek rehabilitasi fungsi jaringan Irigasi Cigoha, yang terletak di Kampung Pasir Kalong, RT 14/RW 04, Desa Antajaya, Kecamatan Tanjungsari.
Kejanggalan tersebut ditemukan politisi PKS ini saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi proyek, Selasa (7/12/2021). Hasilnya, Fathoni menilai, pekerjaan yang dilakukan CV. Haskar Persada dengan nilai anggaran Rp720.500.000,- itu, tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Bahkan, ia memprediksi, bangunan itu tak akan bertahan lebih dari satu tahun.
“Padahal pasangan batu kali itu tidak diperuntukkan menahan dorongan dari samping, dia (batu kali-red) hanya menahan beban dari atas, seperti tanggul kanan kirinya. Apalagi yang sedang dibuat saat ini, saya sanksi bisa bertahan satu tahun. Bahkan, sebelum satu tahun pasti sudah roboh lagi, meskinya ada beton bertulangnya dalam jarak beberapa meter gitu,” bebernya.
Lebih lanjut, Fathoni menegaskan, pada prinsipnya suatu program itu harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karena itu, anggota dewan seperti dirinya akan terus memastikan jika pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelum penganggaran.
“Rawannya itu karena masyarakat untuk dipinta mengawasi mereka tidak tahu gambar atau spek yang diberi oleh Dinas itu seperti apa, pengerjaanya seperti apa. Mangkanya setelah ada keluhan saya datang kesini memberi tahu secara resmi, tapi mana buktinya pengawas maupun konsultan tidak ada dilokasi,” geramnya.
Dia mengaku, hasil dari sidak yang dilakukannya ini akan dijadikan bahan evaluasi dalam Rapat Dewan nanti. Jika ditemukan ada penyalahgunaan dan pelanggaran, ia meminta agar kontraktornya diganti.
“Masalah konsekwensinya saya harus cek dulu apakah benar material yang dilapangan beli dari luar, nanti kita tanya konsultan yang lebih tahu, saya turun langsung kesini untuk saya bawa ke rapat. Buktinya saya datang langsung kesini aja gak ada yang ngawasin disini ada juga mandor bahkan bawahan mandor. Kalo Kontraktor gak bisa bener ya ganti aja kontraktornya saya datang kesini resmi untuk dibahas di Rapat Dewan nanti,” ancamnya.
Sementara itu, Kades Antajaya Andi Pamungkas yang ditemui di lokasi memberikan apresiasi tersendiri kepada Achmad Fathoni yang mau turun meninjau langsung kondisi pekerjaan sebagai bentuk kepedulian kepada keluhan masyarakat.
Untuk pengerjaan proyek, dirinya memastikan tidak akan menghalangi atau mengganggu pengerjaan. Namun, jangan sampai pihak kontraktor mengurangi spek yang berdampak pada kwalitas irigasi dan tidak bertahan lama.
“Kami sebagai pihak Desa sangat mendukung program pemerintah. Apalagi demi kepentingan warga. Saya juga tidak akan menghalang-halangi pihak terkait untuk membuktikan bila ditemukan ada suatu kesalahan dalam pengerjaan proyek. Namun kami berharap mempunyai bangunan yang bagus dan bertahan lama, jangan sampai dengan adanya kemungkinan memakai bahan dari alam itu mengurangi kwalitasnya,” tutupnya. (Ags/Asb)
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat