Puluhan Bayi di Tamansari Alami Stunting

Tamansari, rakyatbogor.net – Puskesmas Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor mencatat  ada puluhan bayi dalam kondisi lambat pertumbuhan (stunting) yang terdapat di dua desa yakni Desa Sukajaya serta Desa Sukajadi sejak 2021 –  2022. Di Desa Sukajaya sekitar 5,8 persen dari jumlah 1017 balita. Sedangkan di Desa Sukajadi sekitar 6,9 persen dari jumlah 656 balita.

Hal itu dikatakan Kepala Puskesmas Tamansari Sri Mulyati. Menurutnya angka lambat pertumbuhan itu masih pada ambang batas stunting. Karena kata dia, tidak boleh lebih dari 20 persen

Ia pun mengimbau para orang tua bayi untuk sesering mungkin membawa anaknya ke posyandu untuk ditimbang berat badannya dan mendapat pelayanan kesehatan.

Hal itu untuk memastikan tumbuh kembang bayi sesuai usianya agar pencegahan stunting bisa dilakukan sejak dini.

“Iya harus sering datang ke Posyandu atau tempat pelayanan kesehatan untuk ditimbang. Dengan mengetahui berat badan anak, kita akan tahu mengetahui harus melakukan apa agar kondisi bayi sehat secara gizi,” ujar Sri Nurhayati belum lama.

Pihaknya pun tak bosan mengingatkan agar pencegahan stunting terus dilakukan dengan intens mengimbau para kaum ibu.

“Jangan sampai bayi kekurangan gizi kronis yang menyebabkan tinggi badan anak tidak sesuai dengan anak seusianya,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut dia, ada berbagai cara yang bisa dilakukan agar anak tumbuh dengan baik diantaranya pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri, kesehatan reproduksi. Pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil, pemberian ASI ekslusif, pemberian makanan yg tepat untuk balita ( pemberian makanan bayi & anak ).

Baca juga:  Cegah Stunting, Kader Posyandu Palasari Ikut Pelatihan

“Serta melakukan kelas ibu hamil ( 1000 hari pertama kelahiran. Dengan cara itu, potensi anak stunting bisa diminimalisir,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Gerindra, Prasetyawati mengatakan,

Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi dalam waktu lama. Dan kata dia, stunting bisa terjadi sejak bayi dalam kandungan karena sang ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi.

“Kekurangan gizi sejak dalam kandungan bisa menjadi penyebab terbesar kondisi stunting pada anak,” ujar Prasetyawati.

Penyebab kedua, kata dia, adalah pola pemberian makanan yang kurang tepat dan efektif menjadi salah satu penyebab stunting pada anak.

“Artinya adalah orang tua tidak memberikan asupan gizi yang baik,” tuturnya.

Dan menurut dia, penyebab ketiganya adalah tidak melakukan perawatan pasca kelahiran, sehingga tidak bisa memberikan ASI yang berakibat terhadap berkurangnya imun anak dan sering mengakibatkan ibu maupun anak sering sakit.

Masih menurut dia, penyebab lainnya adalah sanitasi di rumah yang kurang baik karena menyebabkan kualitas air buruk.

“Berbicara masalah kualitas anak, Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah di Jawa barat dengan jumlah balita gagal tumbuh (stunting) yang cukup tinggi,” bebernya.

Untuk itu, ia mengaku sering memanfaatkan turun ke dapil mensosialisasikan pencegahan stunting bagi masyarakat.(asz)

Tags: