Puluhan Guru di Ciseeng Tingkatkan Pengetahuan

Ciseeng – Puskesmas Ciseeng Dinkes Kabupaten Bogor bersama Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) serta Village Empowerment Center (VEC) Universitas Yarsi Jakarta, menggelar pelatihan guru SD binaan Puskesmas Ciseeng tema “Peran Guru Dalam Meningkatkan Kesehatan Gigi Siswa Di Masa Pandemi Covid-19”, Senin (06/12/2021).

Kegiatan yang berlangsung di Puskesmas Ciseeng diikuti sekitar 30 orang guru SD dan dibuka secara resmi oleh Sekcam Ciseeng Agus Sopian didampingi Kepala Puskesmas Ciseeng dokter Marlina Mafilinda dan narasumber utama giat pelatihan UKGS yaitu DR. drg. Helwiyah Umniyati, M.PH, dosen FKG Universitas Yarsi.

Kepala Puskesmas Ciseeng dokter Marlina Mafilinda mengatakan, adanya kegiatan pelatihan UKGS bagi guru SD binaan itu merupakan satu wujud pelaksanaan dari program kerja UKS yang rutin dilakukan.

Berbagai program kerja dari Puskesmas Ciseeng terus dilakukan, termasuk melakukan kerjasama dengan lembaga perguruan tinggi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan bagi warga masyarakat.

“Diantaranya kerjasama dengan SKM UI, Universitas Pancasila, Akbid, STIKES Tangerang dan sekarang ini dengan FKG dan Pusat Pemberdayaan Desa dari Universitas Yarsi. Harapannya, giat ini dapat meningkatkan pengetahuan bagi para guru terkait UKS dan UKGS,” ungkap dokter Marlina Mafilinda.

Baca juga:  Halau Truk Melintas Berbarengan, Pemkab Bogor Pasang Spanduk di Jembatan Leuwiranji

Sementara itu, DR. drg. Helwiyah Umniyati MPH menjelaskan, dalam giat pelatihan ini, hal substansial yang disampaikannya adalah bagaimana para guru di sekolah dapat memberikan ilmu yang lebih rinci terkait kesehatan gigi dan mulut, cara merawat gigi dan mulut, terutama bagi anak – anak usia sekolah dasar (SD).

“Karena dari riset kesehatan dasar tahun 2018, ternyata 93 persen anak Indonesia pada usia 5 hingga 6 tahun mengalami karies (gigi berlubang). Hanya 7 persen yang bebas karies,” ungkap wanita yang meraih gelar Doktor dari UI tersebut.

Helwiyah Umniyati mengaku, dirinya sangat bangga bisa hadir dalam giat pelatihan tersebut, terlebih para guru yang datang sebagai peserta pelatihan tampak semangat karena membuat mereka memiliki ilmu baru terkait soal kesehatan gigi dan mulut.

“Mereka mengaku siap mengimplementasikan UKGS di sekolahnya masing – masing. Jadi peran para guru memang sangat membantu program pemerintah untuk Indonesia bebas karies 2030,” pungkas Doktor Helwiyah Umniyati. (MTH)