Cisarua, HRB – Jumlah warga Kabupaten Bogor yang positif HIV/AIDS terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Yayasan Lembaga Kajian Strategis (Lekas) menyebutkan, setiap tahunnya jumlah warga yang terjangkit HIV terus bertambah.
Muksin Zaenal Abidin, Ketua Yayasan Lekas menuturkan, jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Bogor masuk urutan tertinggi kedua di Jawa Barat setelah kota Bandung.
“Kenyataan ini bagaikan fenomena gunung es yang suatu waktu bakal jadi bom waktu yang bakal meledak kapan pun. Dan yang paling banyak terinfeksi adalah kalangan generasi muda,” tuturnya, Minggu (11/12/2022).
Menurutnya, penanggulangan HIV/AIDS masuk Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dalam hal ini kata dia, pemerintah harus melakukan kolaborasi dengan semua pihak terkait.
“Penanggulangan HIV/AIDS ini harus ada peningkatan sosialisasi guna pencegahan dan menghilangkan diskriminasi terhadap orang yang mengidap positif HIV/AIDS. Dan kita semua harus mensupport mereka, baik moril maupun materil, ” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah semestinya mengalokasikan anggaran khusus untuk penanggulangan HIV/AIDS. Karena kata dia, selama ini pihaknya bersama relawan lainnya bergerak tanpa mengandalkan bantuan dari pemerintah.
“Selama ini kami terus berupaya meminimalisir jumlah pengidap HIV/AIDS. Dan kami bergerak menggunakan anggaran hasil dari donatur kami dibantu para relawan. Nah, seharusnya pemda mengalokasikan anggaran khusus untuk penanganan ini sebagai bentuk dukungan bagi kami dan relawan yang selama bertahun – tahun adanya tanpa bantuan atau anggaran dari pemerintah,” paparnya.
Lebih lanjut, Muksin menyebut saat ini jumlah warga positif pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Bogor periode Januari hingga Oktober 2022 sebanyak 598 orang. Pihaknya memperkirakan jumlah itu kemungkinan akan terus bertambah.
Muksin menambahkan, pada tahun 2020 ada sebanyak 417 warga yang terjangkit. Kemudian pada tahun 2021 jumlahnya kembali bertambah menjadi 430 warga.
“Ini sudah sangat memprihatinkan, harus ada langkah konkret dari pemerintah. Jika tidak, jumlah itu akan terus bertambah, terutama di usia – usia produktif,” tukasnya.
Belum lama ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin membenarkan, angka HIV/AIDS di Kabupaten Bogor sangat tinggi dan masuk urutab kedua di Jabar setelah Bandung.
“Ya urutan ke dua setelah Banding. Dan ini mengkhawatirkan, selain itu, jumlah stunting juga masih tergolong sangat tinggi,” tandasnya.(asz/wan)
Tags: HIV AIDS
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor