RLS Masih Rendah, PGRI Kab Bogor Gencar Mawar Sagu

PGRI Kab BogorIST: PGRI Kab Bogor Gencar Mawar Sagu.(foto: axl/dok)

Cibinong, HRB – Pemerintah Kabupaten Bogor berupaya untuk melakukan peningkatan angka rata-rata lama sekolah (RLS), yang saat ini baru mencapai persentase di angka 8,31 persen per tahun. Masih rendahnya capaian RLS itu diakui oleh Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bogor, Amsohi.

Amsohi menyatakan, untuk meningkatkan hal tersebut, pihaknya saat ini tengah fokus mencanangkan program Lima Warga Satu Guru atau Mawar Sagu, yang dikeluarkan oleh Pemkab Bogor beberapa waktu lalu.

“Kami tentunya sangat mendukung program ini. Apalagi berbicara RLS di Kabupaten Bogor saat ini berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) baru mencapai 8,31 tahun. Sehingga perlu terus didorong,” kata Amsohi, Selasa (28/6/2022).

Dia menjelaskan, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bogor saat ini di angka 8,31 tahun, masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan angka rata-rata lama sekolah secara nasional, yakni 8,54 tahun. “Angka 8,31 tahun masih jauh dari yang ditargetkan Pemkab Bogor melalui program Karsa Bogor Cerdas, yaitu 8,61 tahun pada tahun 2023,” jelasnya.

Kendati demikian, Amsohi memberikan rekomendasi pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor yang saat ini tengah merancang regulasi program Mawar Sagu tersebut. Menurutnya, upaya pencapaian RLS di Kabupaten Bogor didominasi oleh usia bukan pelajar. Bahkan melihat data BPS, usia tersebut berkisar 25 tahun ke atas.

“Perlu adanya formulasi yang dirancang untuk menjadi sebuah acuan kerja para tenaga pendidik dalam mengabdi, memberikan pendidikan kepada masyarakat. Kalau saya melihat, jika program ini dilaksanakan secara kelembagaan baik formal maupun nonformal, itu agak sulit karena berbicara RLS sasarannya adalah usia 25 tahun ke atas. Sehingga menurut hemat saya harus ada sebuah gerakan masyarakat untuk mengikuti program ini. Karena tentunya pendataannya pun akan melibatkan para ketua RT di wilayah,” paparnya.

Untuk memaksimalkan itu, Amsohi memastikan jika pihaknya pun mulai menginventarisir para tenaga pendidik di wilayah. Membantu pemerintah melaksanakan program Mawar Sagu secara maksimal dan sesuai harapan. “Saat jumlah guru di Kabupaten Bogor termasuk dari swasta dan di bawah kemenag (Kementerian Agama,red) ada sekitar 40 ribu orang. Program mawar sagu ini sudah kami sosialisasikan setiap pertemuan. Dan pada intinya kami mendukung program tersebut untuk kemudian dilaksanakan sesuai regulasi dan harapan bersama,” ungkapnya.

Baca juga:  Demokrat Kabupaten Bogor Buka LBH Gratis

Beberapa waktu lalu, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan Pemerintah Kabupaten Bogor menargetkan peningkatan angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kabupaten Bogor pada tahun 2023 mendatang bisa mencapai 8,61 persen, seperti yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023. Target tersebut dirasakan cukup realistis untuk dicapai oleh Pemkab Bogor dengan jangka waktu dua tahun ke depan, seperti yang diutarakan Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan.

“Saat ini angka RLS Kabupaten Bogor baru menyentuh 8,31 tahun. Saya cukup yakin tahun depan sudah ada peningkatan yang signifikan,” tutur Iwan Setiawan.

Ia mengakui, untuk mencapai di angka 8,61 persen memanglah tidak mudah untuk peningkatan RLS di Kabupaten Bogor. Terlebih, sisa waktu untuk mencapai target sesuai dalam RPJMD hanya tinggal sekitar satu tahun enam bulan.

“Berbagai upaya akan kami lakukan untuk mengakselerasi RLS. Salah satunya lewat program yang telah diluncurkan Pemkab Bogor, yakni Lima Warga Satu Guru (Mawar Sagu),” akunya.

Iwan pun menjelaskan, program Mawar Sagu yang dicanangkan pada bulan April silam memang menjadi salah satu program yang tepat untuk mencapai peningkatan RLS tersebut. “Program ini akan menghadirkan seorang guru untuk menjadi tutor atau pendamping setiap lima orang warga yang belum menuntaskan wajib belajar. Kemudian disusul dengan program kejar paket kesetaraan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM),” ujar Iwan.

Iwan berharap program ini dapat mendongkrak capaian RLS di Kabupaten Bogor. Masyarakat juga diharapkan semakin sadar akan pentingnya pendidikan dan memaksimalkan peran guru di sekitar tempat tinggal mereka. “Bantu kami juga pemerintah daerah agar RLS meningkat, agar kesejahteraan juga meningkat. Jadi kalau ada guru yang jadi tetangga, terus mau ngajar itu ikuti saja,” pesannya. */Axl

Tags: