RSUD Bogor Utara Mulai Dibangun, Warga Tagih Terminal Parung Kapan Dibangun

Parung – Selain menuntut agar pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Parung, di Desa Cogreg Kecamatan Parung bisa segera rampung. Warga di wilayah utara Kabupaten Bogor juga mengharapkan adanya pembangunan Terminal Parung, untuk memudahkan warga dalam mobilitas sehari-hari.

Pasalnya, hingga saat ini wacana mengenai pembangunan Terminal Parung oleh Pemprov Jawa Barat masih belum jelas. Padahal, sudah ada lahan seluas 8 hektar dan kondisinya malah kini dipenuhi semak belukar, hingga berdampak pada sejumlah kios yang sepi peminat.

Ketua Organisasi Kemahasiswaan dan Pemuda (OKP) Gema Gakari Bogor Raya, Abdul Jalil Zein,  ikut menyoroti mandeknya pembangunan terminal parung. Menurutnya, hingga saat ini belum ada kejelasan informasi baik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat kapan pembangunan Terminal Parung akan direalisasikan.

“Padahal Pemkab Bogor dan Pemprov Jawa Barat, berjanji untuk membangun terminal pada tahun 2020 dan dapat difungsikan pada tahun 2021 namun pada realitanya hingga saat ini belum terlihat pembangunan,” kata Jalil sapaan akrabnya.

Baca juga:  Jual-Beli Lahan Kavling di Wilayah Timur, Diduga Siasat Bisnis yang Merugikan Masyarakat dan Pemerintah

Jalil menegaskan, seharusnya pembangunan Terminal Parung segera direalisasikan, karena fungsinya sangat penting dan merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak untuk mengurangi kemacetan di wilayah Kecamatan Parung serta guna penertiban parkir bagi angkutan umum, agar tidak lagi parkir di pinggir jalan.

“Pemerintah jangan meninabobokan masyarakat dengan janji-janji, yang akhirnya tidak ditepati. Mau terminal tipe apapun, bagi masyarakat yang terpenting adalah realisasinya,” kata Jalil.

Sementara salah satu warga Desa Parung, Andres mengaku, janji pemerintah baik Pemkab dan Pemprov hanya PHP terkait pembangunan terminal. Menurutnya para pejabat harus diajak ke parung. Dan bisa merasakan penderitaan masyarakat saat macet.

“Atas kemacetan yang terjadi. Banyak kerugian yang dialami masyarakat. Rugi waktu, rugi pula penghasilan. Saya berharap masih ada pejabat yang berhati baik untuk mewujudkan terminal parung. Seperti RSUD banyak yang mendorong akhirnya RSUD dibangun juga,” pungkasnya. (Yon)