Cibinong, rakyatbogor.net – Kunjungan spesifik yang digawangi anggota Komisi VII DPR RI ke kawasan Sungai Cikaniki, Nanggung, Kabupaten Bogor disambut aksi demo. Hal ini diketahui setelah beredarnya voice note yang berisi ajakan seruan ajakan aksi demo yang dimulai dari jam 6 pagi.
Belum diketahui pasti asal voice note tersebut, yang jelas dalam suara itu terdengar ajakan untuk menghadang rombongan tim yang akan melakukan kunjungan terkait pencemaran di Sungai Cikaniki tersebut.
“Seluruh karyawan mauapun rekan ataupun teman yang mau ikut kita demo besok, mau kedatangan Adian ditunggu kawaci nunggul. Kita tutup jalan, dikarenakan Dian (Adian) ada rencana ke Ciguha menyakitkan banyak orang, besok jam 6 pagi sudah harus kumpul di kawaci nunggul,” ujar Voice Note bersuara pria yang beredar di medsos tersebut.
Sementara itu, Adian Napitupulu yang merupakan anggota Komisi VII DPR RI yang berasal dari Dapil Kabupaten Bogor saat coba dihubungi belum memberikan tanggapan terkait informasi tersebut.
Yang pasti, melalui staf ahli Adian, Doni Sahli yang coba dikonfirmasi terkait kedatangan politisi PDI Perjuangan itu, membenarkan akan ada kunjungan ke lokasi kerja spesifik ke UPBE Pongkor untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan limbah sianida di sungai Cikaniki yang menyebabkan ribuan ikan mati. “Jadi,” singkatnya dalam pesan WhatsApps, Kamis (10/2/2022) malam.
Diketahui, Sungai Cikaniki di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, tercemar racun sianida. Hal ini dikuatkan dengan hasil laboratorium yang menunjukan konsentrasi sianida di air sungai tersebut berkisar antara 6,2 ppm hingga 126 ppm atau rata rata ada di angka 49,34 ppm.
Menyikapi hal ini, anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu dalam rilis yang diterima Pelita Baru, Selasa (8/2/2022) mendesak negara untuk mengusut tuntas dugaan pencemaran yang diduga menjadi penyebab matinya ribuan ikan di sepanjang aliran tersebut.
“Instasi terkait antara lain Gakum KLHK (Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan) Kepolisian, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan Kementrian kesehatan serta KPK dan Kejaksaan Agung (jika ada indikasi Korupsi) tidak berdiam diri dan segera bertindak untuk menyelidiki serta memberikan sanksi tegas pada para pelaku pencemaran,” tegas Adian dalam rilisnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk segera melakukan penindakan terhadap pelaku pencemaran lingkungan yang selama ini telah meresahkan warga.
Menurutnya, Pemkab Bogor harus punya langkah yang konkrit agar pencemaran tidak terjadi berulang-ulang. Selain itu, tindakan tegas aparat hukum juga sangat diperlukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
“Saya minta Pemkab Bogor langsung melakukan penindakan terhadap para pelaku pencemaran karena hal ini sudah terjadi berkali-kali dan ada dimana-mana. Bukan hanya timur, barat tapi juga selatan dan utara Kabupaten Bogor,” tegasnya kepada Rakyat Bogor, Rabu (9/2/2022).
Lebih lanjut politisi Gerindra ini juga meminta Pemkab Bogor untuk tak ragu menjatuhkan sanksi tegas sebagai efek jera agar pelanggaran pencemaran lingkungan tidak diacuhkan begitu saja oleh para pelakunya.
Pasalnya kata Rudy, pencemaran aliran air itu akan terus berdampak pada generasi selanjutnya jika hanya dibiarkan. Maka ia meminta kepada semua elemen masyarakat agar berperan aktif menjaga lingkungan hidup. “Saya mengajak kepada kita semua agar perduli terhadap kelestarian lingkungan hidup kita. Jangan sampai kita mewariskan kerusakan pada anak dan cucu kita,” ungkapnya.
Rudy pun menyebutkan menjaga lingkungan hidup bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah melainkan tanggungjawab bersama-sama.”Kalau semua menjaga kesadaran untuk tidak merusak dan juga ikut menjaga sungai dan alam kita, itu bisa meminimalisir aksi pencemaran,” kata Rudy. (fuz/djm)