Saluran Air Kerap Meluap, Petugas Dua UPT Berjibaku Tangani Sampah Pasca Banjir

Ciawi, rakyatbogor.net – Luapan air yang kerap membanjiri jalur Veteran atau jalur alternatif Teluk Pinang-Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, membuat Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Infrastruktur Irigasi Kelas A Wilayah III, berjibaku melakukan penanganan di lokasi. Kondisi itu terjadi akibat luapan air dari parit yang berada tepat di atas jalan.

“Setiap kali hujan deras turun, saluran ini selalu banjir. Air meluap menutupi jalan dengan arus yang cukup deras. Makanya kita langsung melakukan penanganan dengan membersihkan sampah yang terbawa arus,” ungkapnya di lokasi, Rabu (29/12/2021).

Menurut dia, penanganan di lokasi di lakukan setiap tahun, terutama saat memasuki musim penghujan.

Bahkan, kata dia, pada bulan Desember ini, pihaknya sudah melakukan penanganan sebanyak tujuh kali di lokasi yang sama, setiap kali hujan mengguyur kawasan tersebut.

“Dalam satu bulan ini, saya hitung sudah tujuh kali melakukan penanganan,” ujar Dedi.

Ia menjelaskan, luapan air terjadi disebabkan beberapa faktor, mulai dari kondisi saluran yang sempit, longsor hingga penyumbatan sampah.

“Kami melakukan penanganan sejak Selasa sore, karena ada tebingan longsir yang mengakibatkan terjadinya penyumbatan saluran. Dan hari ini kami bersihkan sampah-sampah yang ada di saluran, seperti sampah bekas rumah tangga, ranting pepohonan tumbang sampai saluran air kembali normal,” jelas Dedi.

Ia pun mengaku, selama ini pihaknya sudah melakukan berbagai penanganan Saluran Teluk Pinang agar tidak terjadi banjir saat hujan, baik dengan melebarkan saluran, menambah ketinggian saluran, melaksanakan pengerukan lumpur hingga membuat sodetan. Namun menurutnya upaya tersebut tetap saja tidak mampu menahan luapan air.

Baca juga:  Kades “Sunat” Dana Proyek Pembangunana Jalan

“Tapi tetap saja, saat hujan air dari saluran meluap dan banjir,” paparnya.

Dalam melakukan penanganan, lanjut dia, pihkanya selalu berkoordinasi dengan petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melalui UPT Pengelolaan Sampah.

“Pastinya setiap kali kami menangani saluran ini, kami berkoordinasi dengan petugas DLH untuk mengangkut sampah-sampah yang berceceran di jalur ini,” imbuhnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah bekas rumah tangga ke saluran air agar tidak terjadi penyumbatan.

“Dari dulu saya tidak pernah bosan mengingatkan masyarakat, agar tidak membuang sampah di aliran parit ini, karena dampaknya sudah jelas,” tandasnya.

Sementara, pengawas Ciawi pada UPT Pengelolaan Sampah Wilayah II, Sumarno mengungkapkan, volume sampah yang diangkut dari lokasi pasca banjir sangat banyak.

“Setiap kegiatan penanganan, sampah bekas banjir yang dihasilkan dari saluran ini mencapai empat kubik,” akunya.

Menurutnya, bukan hanya sampah plastik atau sampah rumah tangga saja, tapi sampah bambu dan pohon tumbang serta dedaunan juga ada di saluran ini.

“Semua jenis sampah ada di saluran ini. Dan kami angkut semua untuk dibuang. Pengangkutan sampah yang kami lakukan sekarang, sudah ke tujuh kalinya di lokasi saluran air ini,” pungkasnya.(asz)