Jonggol – Alun-alun Jonggol tampak kumuh dan menjadi pemandangan tak sedap, lantaran banyaknya sampah yang berserakan. Sampah tersebut berasal dari para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang merupakan binaan BUMDes setempat.
Menurut warga setempat, Rahmat (35) mengatakan jika sampah yang berserakan tersebut, berasal dari para pedagang sekitar Alun-alun Joggol. Kondisi ini kerap terjadi, lantaran kurang maksimalnya pemerintah dalam melakukan pengelolaan.
“Sampah itu dari para pedagang. Makanya banyak berserakan di sekitaran alun-alun ini yang membuat kotor dan merusak pemandangan,” katanya kepada rakyatbogor.net, Selasa (23/11/2021).
Sebelumnya kata Rahmat, jika Alun-alun Jonggol tampak indah dan bersih. Namun semenjak dilakukan rehab, saat ini menjadi berubah kumuh.
“Dulu ada pagar yang mengelilingi alun-alun ini. Tapi sekarang semenjak direhab, pagarnya tidak ada, ditambah banyak pedagang yang membuat banyak sampah berserakan. Apalagi kalau malam dijadikan tempat nongrong anak-anak ABG,” tuturnya.
Sementara itu, salahsatu pedagang di Area alun-alun Jonggol ini, mengaku jika alasan berdagang disekitaran alun-alun ini, karena sudah mendapat ijin dari pihak Desa Jonggol melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
“Kami jualan disini karena sudah bayar ke Bumdes. Sehari bayar 10 ribu setiap tukang dagangnya, kalau yang Auning itu Rp 600 ribu setiap bulannya,” ujarnya.
Menanggapi ini, Usep selaku pihak Desa Jonggol membenarkan jika para pedagang tersebut, merupakan binaan dari pihak desa melalui BUMDes. Namun terkait sampah, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Bumdes untuk segera membersihkannya.
“Nanti saya komunikasikan dengan Kades dan Bumdes, untuk dibersihkan,” singkatnya. (Asb)
Tags: Alun-alun Jonggol, Jonggol, PKL
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut