SUKARAJA.HRB
Oknum Satpam Lokasi Syuting Ikatan Cinta di Kawasan Gunung Geulis RT 03 RW 04 Desa Pasir Angin Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor, menghapus paksa video liputan salah satu wartawan media online, Sabtu (11/10).
Diketahui, Syuting sinetron “ikatan Cinta “dilakukan di Beth Kasegeran Theresia Senior Living dan Resort. Adapun hotel bergaya Eropa ini, menjadi daya tarik sendiri bagi warga yang penasaran untuk berkunjung.
Oknum Satpam yang mengaku nama Asep tersebut, meminta agar yang mengambil gambar lokasi penonton syuting tersebut agar dihapus dengan alasan tidak mau kena tegur, karena diakui adanya kerumunan.
“Mas tolong hapus videonya, saya kena tegur ntar. Soalnya itu terlihat berkerumun penontonnya,” kata Asep sembari meminta paksa untuk melihat video tersebut dan menghapusnya.
Kondisi ini dialami A salahsatu wartawan media online Bogor, yang saat itu mengambil gambar lokasi syuting di luar pagar tepi jalan raya, yang menjadi lokasi kerumunan penonton.
“Ya saya pas ambil gambar langsung disamperin satpamnya, dan meminta paksa untuk menghapus videonya,” kata A.
A mengaku, disambangi Tiga orang satpam lokasi syuting tersebut, dengan meminta paksa agar video penonton tersebut dihapus dengan alasan ada gambar kerumunan.
“Ya pas ambil gambar langsing didamperin 1 orang satpam, sempat adu omong dan satpam ini panggil temennya lagi dengan meminta nada memaksa untung menghapus video tersebut,” katanya.
Menurut A, padahal dirinya mau meliput informasi unik dan baik-baik saja tentang adanya lokasi syuting IC tersebut. Namun pihak kemanan setempat, sensitip.
“Padahal saya mau angkat yang bagus yang unik. Tapi satpm itu parno dan sensitip,” tutupnya.(Tf)
Tags: Gunung Geulis, Hapus Paksa Video Liputan, Ikatan Cinta, Kerumunan, Lokasi Syuting, Satpam, Wartawan
-
Kadispora Optimis Stadion Mini Tenjo Selesai Tepat Waktu
-
Jika Terbukti Cemari Air Warga, Bupati Bogor : Kita Cabut Izin SPBU di Desa Pengasinan
-
Diduga Gunakan BBM Ilegal, Proyek BBWS Diperiksa Polisi
-
Drainase Buruk, Saluran Irigasi jadi tempat pembuangan sampah