Nanggung – Minat generasi muda terhadap musik tradisional angklung tak setinggi minat terhadap alat musik modern. Padahal, angklung merupakan warisan budaya bangsa yang bahkan telah diakui sebagai warisan dunia. Namun jenis alat musik asli tatar sunda ini kembali dikenalkan kepada siswa-siswi lembaga pendidikan Sekolah Dasar Negeri Pangkal Jaya Kabupaten Bogor
Herni Dina Permata, salah satu guru kesenian mengatakan, mata pelajaran kesenian berupa jenis musik angklung toel (sentuh) dimasukan sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti siswa di sekolah tersebut.
Sejak menjadikan angklung sebagai ekstrakurikuler, respons siswa sangat baik. “Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikan budaya ini,” ujar Herni, Sabtu (04/12/2021).
Menurut Herni, siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler ini mencapai 18 siswa. Satu tim terdiri dari enam orang memegang angklung bas, enam orang angklung melodi, satu orang pemegang drum, dua orang memegang gambang dan satu orang perkusi.
Awalnya, kata dia, siswa anggota ekstrakurikuler ini berlatih minimal dua kali dalam sepekan di sekolah. Setelah tiga bulan berlatih, mereka pun mulai tampil di sejumlah kegiatan atau kompetisi.
Hal ini bertujuan untuk menguji kemampuan para siswa dalam memainkan alat musik tradisional angklung ini, serta para siswa dan siswi juga dapat lebih mengenal alat musik tradisional asli jawa barat ini, dan mengerti cara memainkannya.
“Ini penting sekali untuk melestarikan seni budaya tradisional oleh siswa – siswi, hal ini dilakukan pihak sekolah SDN Pangkal Jaya merupakan sebagai bagian mengajarkan “literasi budaya” sebagai salah satu 6 kompetensi literasi dasar yang harus dimiliki setiap orang di daerahnya,”terangnya.
Menurut Herni, alat musik tradisional angklung yang dimainkan siswa dan siswi tersebut merupakan salah satu alat musik tradisional khas Jawa Barat yang tentunya harus dijaga dan dilestarikan.
“Dengan kegiatan ini anak-anak dapat mencintai alat musik tradisional dan tidak terlalu terfokus kepada alat musik modern masa kini yang sudah sering kita temukan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam sepekan setiap anak-anak SDN Pangkal Jaya itu dilatih untuk mengenal alat musik angklung, memainkan nada-nada hingga melantunkan nada-nada.
“Ini masuknya dalam pelajaran tambahan (ekskul) jadi anak-anak supaya bisa tahu bahwa angklung ini berasal dari kebudayaan Jawa Barat,” katanya.
Kendati demikian, kata Herni Dina Permata, hal itu dilakukan selain untuk memupuk keterampilan para siswa di sekolahnya itu juga diharapkan dapat menambah antusias siswa agar para siswa lebih berani menampilkan kreasi mereka di hadapan umum.
“Kegiatan ini hanya untuk siswa kelas empat, lima, dan enam. Saya berharap nanti kalau ada lomba, anak-anak bisa ikut dan berani tampil di pentas agar kesenian tradisional ini dapat dilestarikan secara utuh oleh masyarakat sunda,” pungkasnya.(Gus).
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut