Sekda Diminta Tidak Utak Atik Calon Ibu Kota, Karena Akan Mempertajam Perbedaan

Leuwiliang, rakyatbogor.net – Adanya pemindahan rencana pusat pemerintahan Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Bogor Barat yang dilontarkan Sekda Kabupaten Bogor Burhanudin, menuai kritikan dari sejumlah inisiator pemekaran Kabupaten Bogor Barat.Karena, Sekda Kabupaten Bogor  yang mengutak ngatik soal rencana pusat pemerintahan DOB Kabupaten Bogor Barat itu, dinilai untuk saat ini belum relevan.

” Rencana pundah pindah calon ibu kota DOB Bogor Barat bukan sesuatu yang signifikan. Bahkan tidak terlalu penting untuk dibahas saat ini,” Kata Sekretaris Dewan Pengarah Komite Persiapan Pembentukan Kabupaten Bogor Barat ( KPPKBB), Yuyud Wahyudi.

Yuyud meminta Sekda Kabupaten Bogor Burhanudin untuk tidak membesar besarkan dibatalkannya pusat pemerintahan DOB Kabupaten Bogor Barat. Dari Cigudeg diganti ke Rumpin atau Leuwiliang. Karena hal itu, hanya akan menimbulkan perbedaan pendapat ditengah tengah masyarakat Bogor Barat. Sebab, kata Yuyud, adanya perbedaan pendapat soal rencana pusat pemerintahan DOB Kabupaten Bogor Barat. Hal itu akan menghambat segera terwujudnya DOB Kabupaten Bogor Barat.

” Seharusnya Sekda Kabupaten Bogor itu, harus lebih pokus pada pekerjaan yang signifikan untuk mempertajam segera terealisasinya DOB Bogor Barat. Bukannya bicara soal digagalkannya calon ibu kota,” kata Yuyud.

Baca juga:  109 KPM di Desa Teluk Pinang Terima BLT DD Tahap Dua

Yuyud yang juga Direktur INSTEP (Institut Studi Ekonomi dan Pembangunan) mengatakan, terkait penetapan ibu kota Bogor Barat, pihaknya akan menyerahkan kepada hasil kajian yang objektif dan ilmiah. Sebab, kata Yuyud, meski dirinya berdomisili dan bertempat tinggal di Kecamatan Leuwiliang, tidak berharap Kecamatan Leuwiliang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bogor Barat. ” Soal penetapan ibu kota, kami akan menyerahkan kepada hasil kajian yang objektif,” kata Yuyud.

Sementara itu salah satu  tokoh masyarakat Bogor Barat Lulur Azhari Lucky mengatakan, terkait dibatalkannya Cigudeg sebagai Ibu Kota Kabupaten Bogor Barat. Sekda Kabupaten Bogor, sebaiknya mendengarkan dulu aspirasi masyarakat Bogor Barat dalam menentukan rencana Ibu Kota Bogor Barat. Karena untuk lahan yang disediakan sebagai pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor Barat, , sekurang kurangnya Pemkab Bogor harus menyediakan lahan seluas 50 hektar.

” Saya kira, kalau Pemkab Bogor hanya punya 15 hektar di Kecamatan Leuwiliang. Hal itu masih jauh dari cukup. Apalagi untuk Kecamatan Leuwiliang, tidak ada tempat yang setrategis untuk dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Bogor Barat,” kata Lulu Azhari Lucky. ( HN)