Kota Bogor – Kendati pemilihan calon direksi terus dilakukan Tim Panitia Seleksi (Pansel), namun rupanya status Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor masih belum juga jelas. Hal ini tak lepas dari belum juga diparipurnakannya status badan hukum Badan Umum Milik Daerah (BUMD) tersebut dari Perusahaan Daerah menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda).
Menyikapi hal ini, Ketua Tim Pansel PDJT Kota Bogor, Dodi Achdiat mengatakan, pemilihan calon direksi memang tetap dilakukan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi PDJT. “Jadi kami berharap, mudah-mudah perubahan badan hukum selesai sebelum tahun ini, jadi begitu selesai, direktur yang nantinya terpilih sudah siap untuk menjalankan tugasnya,” paparnya kepada Pelita Baru, Selasa (16/11/2021).
Ditanya terkait kritikan banyak pihak mengenai para calon yang sudah terpilih dan tidak memiliki latar belakang di bidang transportasi, Dodi menyebut pihaknya sengaja tidak memprioritaskan hal tersebut karena dengan kondisi PDJT yang saat ini tengah ‘sakit’, dibutuhkan sosok pemimpin yang ‘gila’.
“Maksud ‘gila’ itu dalam arti yang positif ya. Artinya, pemimpin yang terpilih benar-benar sosok yang pas. Yang bisa mengembangkan perusahaan lebih baik lagi, apalagi nanti jika jadi Perumda, maka ruang lingkup PDJT akan semakin luas dalam mengembangkan bisnisnya,” papar mantan Camat Bogor Timur ini.
Lebih jauh Dodi juga menjabarkan, dengan kondisi carut marutnya PDJT saat ini, dibutuhkan sosok direksi yang mumpuni yang bisa memimpin perusahaan dengan baik, tak hanya dari sisi tranportasi tapi juga unit bisnis lainnya.
“Kami juga sudah sepakat dengan Dishub dan lainnya, kedepan PDJT ini harus benar-benar bisa memberikan dampak positif bagi Pemkot Bogor dari sisi ekonomi. Biarlah nanti, untuk masing-masing leading sektornya ada divisi-divisi yang akan bekerja. Yang pasti, sosok Direktur itu harusnya yang punya bisnis plan yang ‘gila’ tadi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor Rusli Prihatevy mendesak Tim Pansel melakukan pemilihan ulang terhadap proses seleksi calon Direksi PDJT Kota Bogor. Perlu digarisbawahi dalam menetapkan ini (Dirut PDJT, red) kiranya harus mempunyai dasar atas latar belakang bidang transportasi, ini paling penting. Apabila tidak ada yang memiliki dasar itu, Pansel harus mengkaji ulang dan tidak gegabah dalam memutuskan,” tegas Rusli, Minggu (14/11/2021) lalu.
Pentingnya seorang ahli bidang transportasi dalam mengelola PDJT, dijelaskan oleh Rusli agar ke depannya tidak ada lagi masalah-masalah yang muncul dalam pengelolaan perusahaan pelat merah ini.
Berbagai kebijakan dalam pengelolaan bus Transpakuan juga perlu dikelola oleh seorang pemimpin yang mengerti moda transportasi. “Karena jelas PDJT hari ini tidak punya keuangan yang sehat jadi perlu nakhoda yang handal dan konsen. Karena tujuan direksi nanti adalah mengembalikan marwah PDJT sebagai BUMD Kota Bogor, selain memberikan kontribusi tentunya menghadirkan pelayanan yang ramah dan nyaman bagi warga,” ujar Rusli.
Dengan kondisi yang saat ini tergambarkan, Rusli menegaskan bahwa sebaiknya para peserta ini jangan ada yang diloloskan. Sehingga nantinya bisa dibuka lagi proses seleksi demi mencari calon bos Transpakuan yang lebih kompeten,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, Pemkot Bogor tengah melaksanakan seleksi kursi direktur PDJT Kota Bogor. Hasilnya, dari 22 orang pendaftar, lima orang peserta dinyatakan lolos seleksi administrasi dan berhak mengikuti tahap selanjutnya yakni Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK).
Sementara 17 peserta lain dianggap gugur. Kelima peserta yang dinyatakan lolos yakni Avisurjo Satyodwipo, Estu Suherman, Indra Wahyu Setiawan, Lies Permana Lestari dan Rachma Nissa Fadliya. (fuz)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut