September, ODGJ Megamendung Meningkat

ODGJKetua Yayasan Silih Asih, Nani Rohaeni membantu menangani persoalan ODGJ.(foto: wan/hrb)

Megamendung, HRB – Kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor mengalami peningkatan dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Peningkatan tersebut berdasarkan catatan data Yayasan Silih Asih Megamendung September 2022.

Ketua Yayasan Silih Asih, Nani Rohaeni mengaku, hampir setiap bulan mendapat laporan dari warga yang meminta pihaknya untuk membantu menangani persoalan ODGJ.

“Akhir – akhir ini kasus ODGJ di Megamendung kian bertambah. Yang kami tangani di panti sosial Silih Asih ini selama bulan September 2022 ada 14 Orang,” ungkap Nani.

Kata dia, mengacu pada pengalaman menangani ODGJ, banyak faktor yang menjadi pemicunya. Dan itu tergantung pada kasusnya, mulai dari faktor kesulitan ekonomi hingga depresi.

“Ya bukan faktor dari keturunan saja, faktor kesulitan ekonomi adalah salah satu pemicu utama. Ada juga skizofrenia yang memakan waktu jangka panjang, sehingga persediaan obat harus selalu diberikan secara kontinue, ” tutur Nani.

“Untuk merawat ODGJ, kami memiliki perawat dengan metode yang diterapkan, yakni metode medis dan pelayanan dengan hati, serta penuh keikhlasan dan kesabaran. Intinya harus berupaya memberikan pelayanan terbaik demi memanusiakan manusia. Minimal kita didik mereka untuk mandiri, untuk dirinya sendiri,” jelasnya.

Ia pun mengaku banyak menemui kendala selama merawat ODGJ. Namun intinya, kata dia, sesulit apapun yang terjadi harus dihadapi dengan penuh kesabaran serta keikhlasan.

Baca juga:  Warga Desa Mekarsari Keluhkan Aktivitas Galian Tanah

“Dalam penanganan ODGJ selama ini, untuk anggarannya kami dibantu Dinsos. Dan ada juga titipan dari keluarga, bantuan dari teman-teman relawan,” terangnya.

Pihaknya juga meminta pemerintah melalui Dinas Sosial untuk lebih memperhatikan ODGJ yang ada di Kabupaten Bogor.

“Tapi alhamdulillah, selama ini Dinsos Kabupaten Bogor selalu mensupport dan memberikan kemudahan,” tandasnya.

Nani menjelaskan, Yayasan Panti Silih Asih telah berdiri selama 10 tahun dan dikelola bersama keluarganya bergerak di bidang sosial. Tidak hanya menangani ODGJ, yayasan tersebut juga menampung anak yatim dan jompo.

“Saat ini Kami tangani juga ada lima orang jompo dan 140 Anak Yatim dari berbagai wilayah,” tandasnya.

Terpisah, Sekretaris Aliansi Masyarakat Bogor Selatan (AMBS) Azet Basuni mengatakan, Penanganan ODGJ adalah salah satu bentuk perhatian sosial yang merupakan tanggung jawab bersama.

“Dalam pelaksanaanya butuh tingkat kesadaran sosial yang sangat tinggi, kami sangat apresiasi dengan apa yang telah dilakukan Yayasan Silih Asih, selama ini bisa menampung ODGJ,” kata Azet Basuni.

Azet Mengatakan, Wilayah Kecamatan Megamendung merupakan kawasan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Ia pun meminta para pengusaha wisata memiliki kepekaan sosial terhadap lingkungan.

“Walaupun wa ODGJ yang ditangani Yayasan silih Asih itu kebanyakan orang luar, namun dari sisi kemanusiaan, kita sebagai manusia semua berkewajiban membantu. Nah persoalan ini kita telah sampaikan ke dewan,” pungkasnya. (Wan)

Tags: