Serapan Anggaran Pemkab Bogor Tak Maksimal, Wabup: Kita Butuh Silpa untuk Tutupi Defisit

Cibinong, rakyatbogor.net – Serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 tak maksimal. Sinyalmen itu diutarakan Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan saat ditemui wartawan di Cibinong, Rabu (22/12/2021).

Wabup bahkan memprediksi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 2021 akan mendekati angka Rp1 Triliun. Namun, jumlah itu, belum termasuk dari kegiatan belanja modal yang tidak terserap.

Kata Iwan, SILPA itu, sebagian besar diperoleh dari efisiensi program dan kegiatan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2021 dan digunakan untuk menutupi defisit dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022.

“Bisa dikatakan kita butuh SILPA itu ya untuk menutup defisit dalam pembahasan APBD 2022. Tapi nanti angka pastinya setelah semua pekerjaan dibayarkan atau sampai tutup tahun ini,” kata Iwan.

Lebih lanjut Iwan juga menuturkan, ada beberapa pekerjaan khususnya infrastruktur masih berlangsung, meski kontrak mereka sudah habis, atau diberikan perpanjangan waktu diaertai denda atas keterlambatan pekerjaan mereka di lapangan. “Itu yang belum terhitung menjadi SILPA kita. Makanya lebih baik nanti tunggu akhir tahun seperti apa maksimalnya penyerapan anggaran kita,” tegas Iwan.

Sementara itu, sebelumnya, Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kabupaten Bogor Ade Jaya Munadi menyebut ada beberapa dinas yang memiliki serapan anggaran yang masih rendah. Dinas-dinas itu diantaranya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR), Dinas Kesehatan, Dinas Pemuda dan Olahraga.

Karena itu, Ade Jaya mendesak dinas-dinas itu untuk segera menuntaskan pekerjaannya. “Selain PUPR, Dinkes dan Dispora, ada juga RSUD Ciawi dan Satua Kerja Perangkat Dinas (SKPD) maupun Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) lainnya yang memiliki proyek insfrastruktur, masih rendah serapan anggarannya,” kata Ade Jaya di Cibinong, belum lama ini.

Kendati begitu, Ade Jaya optimisi, Silpa Tahun Anggaran (TA) 2021 diprediksi hanya mencapai Rp700 miliaran. Jika prediksi ini terealisasi, artinya, angka itu menurun dari prediksi Pemkab Bogor sebelumnya yaitu Rp930 milyar. Indikasi penurunan Silpa, kata Ade Jaya adalah adanya dana transfer, pelampauan pendapatan atau lainnya. “Selain karena adanya dana transfer, pelampauan pendapatan, kami juga berharap anggaran proyek imsfrastruktur meningkat penyerapannya,” kata Ade Jaya lagi.

Baca juga:  Bupati Bogor Paksa Desa Gali Potensi Wisata

Karena itu pula, Ade Jaya meminta SKPD dan BLUD yang memiliki proyek insfrastruktur, untuk segera menuntaskannya hingga segera dilakukan pencairan. Sekedar diketahui, dalam Rapat Paripurna penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Tahun 2021, DPRD bersama Pemerintah Kabupaten Bogor menetapkan anggaran senilai Rp7,6 triliun.

Namun, menurut Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan saat itu, mengatakan APBD 2021 ditetapkan senilai Rp 7,6 triliun tersebut masih dibayangi situasi pandemi Covid-19, karena itu program diarahkan sebagian besar untuk pemulihan ekonomi, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan juga penanganan masalah Covid-19.

Menurut dia, hingga kini masih terdapat defisit senilai Rp 880 miliar dengan asumsi akan tertutup dari sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (Silpa) APBD 2020 yang diperkirakan senilai Rp 930 miliar. Pemkab juga mengalokasikan Rp 50 miliar dari SILPA APBD 2020 untuk penyertaan modal Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan. Pada ABPD 2021, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditetapkan senilai Rp2,7 triliun. Angka ini turun dari target PAD tahun sebelumnya Rp2,9 Triliun. Adapun, target pendapatan dari dana transfer ditetapkan Rp4,4 Triliun.

Dengan demikian, pendapatan terbesar masih bersumber dari transfer pusat ke daerah yang komposisinya mencapai 60 persen dari total target pendapatan. Sementara untuk belanja daerah 2021 ditetapkan sebesar Rp 7,6 triliun. Komponen belanja daerah untuk belanja operasi dan modal sebesar Rp 6,3 triliun dan biaya tak terduga sebesar Rp 28 miliar, belanja tranfer Rp 1,2 triliun dan belanja bagi hasil senilai Rp 157 miliar. (fuz/adi)

Tags: , ,