Seren Taun Kasepuhan Malasari Usung Tema Ngajaga Ngaraksa

Nanggung, Rakyatbogor.net – Upacara Adat Seren Taun merupakan bentuk dari perayaan Tahun Baru Islam pada tanggal 1 Muharam tahun Hijriah. Dapat diartikan sebagai penyerahan hasil panen yang baru dilewati serta memohon berkah dan perlindungan kepada Allah SWT pada musim berikutnya.

Masyarakat adat Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor tahun 2024 ini mengusung tema “Ngajaga Ngaraksa” yang dapat diartikan Menjaga dan Merawat. Acara digelar mulai dari Kamis hingga Jumat 11-12 Juli 2024 berlangsung khidmat penuh nilai-nilai spiritual.

“Berarti langsung dari kasepuhan tema ini dikelurkan sekaligus mengajak kepada Incu Putu yang ada di Kasepuhan Malasari ini untuk menjaga dan merawat adat istiadat dan budaya,” ungkap Ketua Panitia Acara Seren Taun Kasepuhan Malasari, Ucu kepada wartawan pada, Jumat 12 Juli 2024.

Menurut Ucu, Budaya memang kebiasaan yang biasa dilakukan dalam kehidupan masyarakat adat yang ada di Desa Malasari salah satunya adalah kegiatan Seren Tahun yang biasa dilakukan di setiap tahun di hari jumat pertama bulan Muharam.

“Adapun memang adat istiadat ini secara hati kan sangat Luhung Adigung kalau menurut orang sunda dalam artian disini tinggi kalau secara hukum adat, kalau memang ada yang dilanggar atau dalam bahasa kasepuhan itu Dirumpak maka akan ada akibatnya,” katanya.

Rangkaian kegiatan acara Seren Taun kali ini, kata Ucu, dilaksanakan pada Kamis 11 Juli 2024 dan diawali dengan dengan upacara Ngadiukeun oleh kasepuhan dilanjutkan dengan Ngariung Nadar, Membaca Manakib hingga malam hari diisi kegiatan Pawai Obor dan Tabligh Akbar.

“Acara dilanjutkan pada Jumat 12 Juli 2024 tadi pagi dilaksanakan ritual adat yang merupakan Acara Inti yang dilakukan oleh Kasepuhan. Setelah selesai Jumatan acara akan dilanjutkan untuk Hiburan Tradisional seperti Pencak Silat, Tari Jaipong dan lain sebagainya,” katanya.

Baca juga:  Bangun Karkater Siswa Kreatif, SDN Parakanmuncang Gelar Mulsim Fashion

Ucu menjelaskan, dalam mengusung tema pada kegiatan Seren Taun bukan merupakan hanya keinginan kasepuhan saja akan tetapi biasanya ada wangsit dari para leluhur dan memang biasanya sesuai dengan keadaan tahun ini yang sedang terjadi.

“Biasanya kalau dari tema yang diangkat terebut di Kaswpuhan itu mendapatkan wangsit dan itu menyesuaikan dengan keadaan biasanya. Keadaan seperti ini itu bagaimana dalam melihat keadaan, Jadi, baru di kasepuhan itu akan mengangkat temanya apa. Seperti tahun lalu temanya “Ngajadi Ngajadi Hiji” itu memang ada harapan yang dikeluarkan oleh kasepuhan itu untuk Incu Putunya. Kemudian yang pada saat ini lebih ke Ngajaga Ngaraksa,” katanya.

Untuk hasil panen padi tahun ini, kata Ucu, secara keseluruhan hasilnya bagus dan diharapkan untuk tahun berikutnya pun dengan hasil yang baik.

“Sebenarnya kalau yang mengikuti perintah dari Kasepuhan biasanya suka ada hitungan-hitungan untuk memulai panen padi harus dibulan apa. Tetapi kalau memang yang tidak mengikuti ya itu lah akan ada akibatnya,” katanya.

Lebih lanjut, dirinya menyampaikan harapannya sesuai dengan tema yaitu Ngajaga Ngataksa. Jadi, kedepan apa yang sudah ada itu dapat dijaga dan dirawat dan lebih ditingkatkan kedepannya.

“Harapannya meskiun jaman menjadi modern atau sudah jaman digital tetapi tetap harapannya budaya itu tetap dijaga. Jadi, dalam pribahasa sunda itu Ngindung Ka Waktu, “Mi Bapak Ka Jaman”. Jadi, ya itu tadi sekalipun sekarang jaman sudah digital sudah modern tetapi tetap budaya itu menjadi acuan dan tidak ditinggalkan,” katanya. (Fex)

Tags: , ,