Parungpanjang, Rakyatbogor.net – Warga Kampung Cijapar RT 01/04 Desa Lumpang Kecamatan Parungpanjang, keluhkan pembangunan saluran air oleh salah satu pihak perumahan swasta di desa setempat. Pasalnya, proyek tersebut berdampak seringnya banjir yang melanda rumah-rumah warga yang berada di kampung tersebut. Hingga membuat warga meminta pihak pengembang untuk membuat saluran air untuk warga terlebih dahulu.
Dalam rekaman video yang diperoleh Harian Rakyat Bogor, terlihat seorang wanita paruh baya melakukan protes terhadap pembangunan saluran air yang sedang dibangun tersebut. Meski mendapatkan protes dari warga sekitar, namun pihak pengembang terus saja membangun pondasi, terkesan tanpa memikirkan dampak banjir.
Salah satu warga Agus Kurniawan mengungkapkan, akibat dari pemasangan pondasi tersebut maka saat hujan turun air yang tidak memiliki saluran menerjang rumah warga yang ujungnya adalah jadi penyebab banjir.
“Terakhir sudah terjadi dua kali rumah kami kebanjiran. Ada sekitar 5 rumah warga yang jadi korban banjir. Kami sudah sampaikan protes, tapi pihak pengembang perumahan tidak peduli,” ungkap Agus Kurniawan, Kamis (30/12/2021)
Ia menambahkan, warga minta pihak pengembang perumahan untuk terlebih dahulu membuat saluran air. Namun tampaknya, lanjut Agus, keluhan warga tidak digubris. Menurutnya para warga terdampak banjir juga sudah melaporkan hal ini kepada Kades Lumpang.
“Kalau dibiarkan terus pembangunan pondasi di perumahan itu, maka dampak banjir bisa makin meluas. Kami minta bantuan aparat agar tidak terus dirugikan dan menjadi korban banjir dari dampak giat pembangunan perumahan tersebut.” cetus Agus Kurniawan.
Hingga berita dibuat, awak media belum berhasil menemui pihak pekerja ataupun pelaksana dan penanggung jawab dari perumahan SH. Sememtara itu, Kades Lumpang, M. Rodis Faisal mengakui jika Pemdes Lumpang telah menerima adanya keluhan dan protes dari warga terkait hal tersebut.
“Iya kami sudah dapat laporan dari warga. Kami juga sudah kirim surat resmi kepada pihak pengembang perumahan untuk minta penjelasan. Surat itu kami tembuskan juga ke kecamatan.” ujar Rodis Faisal.
Terkait hal itu, pihak pengembang Dewi mengatakan, pihaknya akan merespon protes dari warga, namun saat ini semua pekerja sedang libur, jadi kami menunggu semua pekerja pada masuk.
Menurutnya, kejadian itu perlu di cek dan ricek problemnya itu dimana, sehingga nanti penangan berbeda bisa saja nanti versi ini persi itu, bisa saja banyak pendapat.
“Untuk melakukan penangan itu kita perlu cek ke lokasi dan saya akan konfirmasi ke POD, karena penanganan disana. Pasti nanti akan kami respon, “katanya. (yan)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut