Cisarua, rakyatbogor.net – Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberi sinyal untuk mempercepat pemekaran wilayah, termasuk Kabupaten Bogor Timur dan Barat. Hal itu ia unggah dalam akun media sosialnya pekan lalu.
Dalam cuitannya, Kang Emil, sapaan akrabnya menuturkan, Jawa Barat butuh dimekarkan. “Bukan provinsinya dibelah, tapi jumlah kota dan kabupatennya ditambah karena terlalu sedikit,” paparnya.
Menurut Kang Emil, Jawa Barat hanya 27 daerah untuk 50 juta penduduk. Harusnya minimal 40 daerah. Agar pelayanan publik bisa lebih baik dan pemerataan kesejahteraan bisa lebih cepat hadir.
“Pangandaran adalah contoh daerah pemekaran yang sangat berhasil. Sebagai anak bungsu kemarin dihadiahi pembangunan rumah sakit, pusat pemerintahan lengkap dengan alun-alun barunya agar pemerintah dan masyarakatnya bersemangat,” ungkap Kang Emil.
Sinyal percepatan pemekaran ini ia kuatkan lagi saat bersua dengan para Camat di Kabupaten Bogor melalui pertemuan yang dikemas melalui kegiatan Optimis Juara (Obrolan Pemerintah Tiap Kamis – Jumatan Bareng Warga), yang dilaksanakan di Pesona Alam Cisarua, Sabtu (26/2/2022).
Dikatakan Kang Emil, Khusus Kabupaten Bogor, pada dasarnya ia selalu mendukung pembangunan Kabupaten Bogor, dan siap membantu mengatasi permasalahan yang ada di Kabupaten Bogor, bahkan dalam momen tertentu untuk memperjuangkan aspirasi Kabupaten Bogor.
Dikatakannya, dengan penduduk yang cukup besar dengan luas wilayah yang juga besar ada 8 pintu yang harus dilakukan dalam membangun Kabupaten Bogor. “Jadi tidak hanya bisa dilakukan dengan APBD Kabupaten, Provinsi dan pusat. Bisa dengan mengorganisasikan CSR, kan di wilayah itukan banyak perusahaan-perusahaan. Jadi kita harus lebih gesit, lebih cerdas, banyak sumber-sumber, tidak harus pakai dana negara,” bebernya.
Karena itu ia mengajak para camat di seluruh Kabupaten Bogor untuk jeli menggali potensi di wilayahnya masing-masing untuk mendorong kemajuan pembangunan Kabupaten Bogor dan mewujudkan masyarakat sejahtera.
Kang Emil juga menuturkan, akan mengatur mana yang harus didanai APBN, mana yang harus APBD Provinsi, gubernur tidak harus menjadi sumber uangnya, tapi memperjuangkan supaya terwujud dan terealisasi aspirasi tersebut.
“Saya tunggu aspirasi lainnya, yang penting semua semangat meminta (pendanaan) untuk membawa perubahan, nanti kita pikirkan bagaimana dan cari solusinya, kita sama-sama perjuangkan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Pemprov Jabar, Dodit Ardian Pancapana menyatakan bahwa kegiatan Optimis Juara ini menjadi ajang untuk memperkuat komunikasi antara gubernur dengan bupati/walikota dan camat, sehingga bisa berkomunikasi langsung, tukar informasi mengenai program Jabar Juara dan menjadi kesempatan bagi para camat untuk menyampaikan hal-hal terkait permasalahan masyarakat yang ada di wilayahnya masing-masing.
“Terima kasih Bupati Bogor atas dukungannya yang luar biasa sehingga acara ini bisa berjalan dengan lancar dengan standar Prokes yang tinggi,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Camat Parungpanjang, Icang Awaludin menuturkan, untuk mengatasi permasalahan di wilayah Parungpanjang selain Perbup Nomor 120 tahun 2021 mengenai operasional jam truk tambang adalah dengan membangun jalan khusus truk tambang.
“Alhamdulillah, pada hari ini kita bisa curhat bareng dalam acara Optimis Juara. Semoga dengan ini, jalan tambang bisa direalisasikan, dan permasalahan yang selama ini dialami oleh masyarakat Parungpanjang, Cigudeg, kemudian Rumpin juga Gunung Sindur dan Ciseeng bisa diselesaikan,” tuturnya.
Sedangkan, Camat Cisarua, Ivan Pramudya menyatakan, Pemprov Jabar bisa bersama-sama menyelesaikan permasalahan kemacetan di wilayah Cisarua, serta mendorong meningkatkan pelayanan kesehatan dengan pembangunan gedung Puskesmas.
“Kita punya Puskesmas tapi agak sedikit kecil. Saya melihat ada tanah Provinsi di selatan seluas 4.000 meter yang sekarang jadi pangkalan pasir. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan, kalau diberikan oleh Provinsi kepada kabupaten kita akan membangun lahan itu untuk Puskesmas,” harapnya.
Terakhir, Camat Jonggol, Andri Rahman menerangkan, saat ini infrastruktur khususnya di jalur Transyogi yang merupakan jalan provinsi mulai dari Gunung Putri, Cileungsi, Klapanunggal, Jonggol, Cariu dan Tanjungsari perlu perbaikan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas. “Semoga jalan ini bisa segera diperbaiki bahkan ditingkatkan,” imbuhnya. (fuz)
Tags: pemekaran
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor