Soal Limbah Diberbagai Wilayah Kabupaten Bogor Bermunculan, Edan, Warga Tujuh RW Diduga Korban Proyek Bendungan

Ciawi, rakyatbogor.net – Aktivitas proyek bendungan Ciawi,Kabupaten Bogor di duga membawa dampak buruk terhadap aliran Sungai Ciliwung, sejak adanya aktivitas di lokasi Bendungan Ciawi Tersebut air Ciliwung menjadi keruh dan tidak bisa digunakan warga untuk melakukan berbagai aktivitas Masyarakat di Diwilayah Gadog dan sekitarnya.

“Sudah dua tahun tujuh wilayah RW di Desa Pandansari dan satu RW di Desa Gadog terdampak aktivitas proyek itu yang mengakibatkan aliran sungai Ciliwung menjadi keruh,” ungkapnya Junaedi, Ketua RW 03 Desa Pandan Sari,Kecamatan Ciawi.

Ia menyebut, sekitar 85 persen warga di tujuh RW di Desa Pandansari menggunakan air Ciliwung untuk mandi dan cuci serta berbagai aktivitas lainnya.

“Di wilayah 7 RW memang dari dulu sulit mendapatkan air bersih, makanya mereka menggunakan air Ciliwung yang melintasi irigasi Cibalok. Dan sekarang ketika airnya kotor, mereka semakin kesulitan mendapatkan air,” bebernya

Juneadi juga menuturkan kekecewannya saat mediasi antara warga dan pelaksana mega proyek Bendungan Ciawi Kabupaten Bogor urung dilakukan, ratusan warga Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi yang merupakan warga terdampak proyek tersebut berencana melakukan pertemuan dan negosiasi tentang limbah proyek bendungan tersebut, namun pihak pelaksana proyek bendungan malah membatalkannya dan tidak menanggapi itikad baik warga untuk bermusyawarah.

“Jadi dengan batalnya pertemuan hari ini, maka warga akan melayangkan surat langsung ke pihak proyek. Dan jika masih tidak ada keputusan, jangan salahkan kami jika kami mendatangi proyek bendungan di Desa Cipayung,” ujar Junaedi kepada wartawan, Senin (7/2/2022)

Baca juga:  Tuti Alawiyah: Ada Bohir Proyek di DPUPR Kabupaten Bogor

Hal yang sama diungkapkan Rojali, Anggota BPD Pandansari tersebut juga mengeluhkan pencemaran sungai Ciliwung yang ada diwilayahnya. Menurutnya, aktivitas proyek bendungan Ciawi mengakibatkan menurunnya kualitas air yang semula cukup bening kini dipenuhi lumpur. Tak hanya itu, kondisi itu juga dikeluhkan sejumlah peternak ikan di wilayah tersebut.

“Sudah masyarakat kesulitan air bersih, para peternak ikan juga tidak lagi bisa menjalankan usahanya, karena air yang berlumpur berdampak juga terhadap kualitas ternak mereka,” bebernya.

Karena itu, sambungnya, pihaknya menginginkan penjelasan dari pihak proyek bendungan terkait dampak yang mereka rasakan. Ia menyebut, tak hanya warga Pandansari, keluhan serupa juga dirasakan warga desa lainnya, yakni Desa Gadog dan Desa Pasir Angin.

“Selama ini kami diam tidak melakukan apa-apa, tapi setelah dua tahun diam kami malah tidak diperhatikan, padahal kerugian sudah sangat besar dirasakan warga,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Desa Pasir Angin, Endang Setiawan membenarkan, dampak serupa juga dirasakan oleh sejumlah warga desanya.

“Saya ingin yang dirasakan warga saya akibat kotornya air bisa diselesaikan,” pungkasnya.(asz)