Cibinong, HRB
Wakil Bupati merangkap Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan merespon anggapan kalangan wakil rakyat dan aktivis terkait pembangunan di wilayah Kabupaten Bogor. Ia pun meminta jangan membandingkan kondisinya dengan Kota Bogor, bahkan jika pembangunan di kabupaten tak kunjung selesai diharapkan semua pihak memakluminya.
Meski demikian, Iwan mengklaim bahwa Bogor merupakan kabupaten termaju di Indonesia. “Bogor ini menurut saya adalah kabupaten termaju di Indonesia. Kalau kita lihat ke daerah lain, tidak sebanding dengan Bogor kekayaannya. Tapi tolong jangan bandingkan kabupaten dengan kota, tidak apple to apple, kota dengan kota,” kata Iwan, Selasa (13/6/2023).
Menurut Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor ini, Bumi Tegar Beriman memiliki wilayah yang luas dan infrastruktur yang terus berkembang. Iwan mengatakan kalau wilayah kota, sebagian besar telah dibangun pada masa kolonialisme Belanda.
“Tapi kalau kota, kadang-kadang bukan menjelekkan, tapi nu ngabanguna ge (yang membangun juga) Belanda. Sok tingali (coba lihat), apakah di kota pernah membangun gereja, stasiun, balai kota, nggak, zaman Belanda. Tapi kabupaten mah nu ngabangun (yang membangun) Bupati,” ucapnya.
Maka dari itu, lanjut Iwan, terkadang pembangunan tidak rapi. Sebab, salah satu kendalanya adalah di pembebasan lahan. “Zaman Belanda mah lamun warga teu ngageser atau teu dijual (kalau warga tidak bergeser atau tidak menjual), dipenjara bisa, makanya rapi di kota itu, tapi kabupaten jarang,” ungkapnya.
Iwan meminta seluruh kalangan masyarakat untuk dapat memaklumi apabila pembangunan infrastruktur tak kunjung selesai. Sebab, terkadang, pembangunan permukiman di masyarakat juga tidak bisa dikendalikan. “Jadi kami mohon maklum bilamana kabupaten ini infrastruktur tidak beres-beres,” ujarnya.
“Karena apa? Karena kadang-kadang masyarakat itu sudah penuh bikin rumah deket gunung, bikin kampung, ya jalannya kita ngikutin. Kalau di Jepang, masyarakat belum penuh, tidak boleh pindah, tidak boleh membangun di terpencil. Tapi di kita, ujug-ujug aya (tiba-tiba ada) di gunung,” tambah Iwan.
Dalam kesempatan itu, Dia juga menyinggung soal pejabat daerah agar tak memikirkan kekayaan atau mengejar kekayaan dari jabatannya sebagai abdi negara. Sebab saat ini sistem pengawasan sudah sangat ketat dan transparan.
“Tambah ke sini, tambah maju, tambah ketat, tambah transparan, dan tambah kuat sistemnya. Orang kalau sekarang jadi Bupati atau Kades, Gubernur, berharap dapat kekayaan yang lebih, mending nggak usah. Apa pun yang dilakukan, itu terekspos semua oleh masyarakat,” imbuhnya. (Cky)
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor