Megamendung, rakyatbogor.net – Rencana PT. Eiger Adventure Land yang akan membangun jembatan gantung terpanjang se-Asia Tenggara diharapkan dapat membawa dampak positif terhadap warga sekitar, terutama para petani penggarap di wilayah tersebut. Sebab, proyek tersebut akan menggunakan lahan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN VIII Gunung Mas yang saat ini tengah digarap para petani sekitar.
Rencananya, Kampung Lemahnendet, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor akan menjadi titik awal jembatan tersebut dan berakhir di kawasan Lido yang sebagian masuk kawasan Kabupaten Sukabumi.
“Memang saat saya audiensi dengan pihak Eiger beberapa waktu lalu, mereka berjanji akan ada memberikan perhatian kepada masyarakat, mulai dari tenaga kerja dan tempat usaha bagi warga sekitar itu akan disiapkan,” ujar Kepala Desa Sukagalih, A. Sudarman belum lama ini.
Menurut dia, rencana tersebut diharapkan dapat berdampak terhadap kemajuan perekonomian warga, khususnya, warga yang terdampak aktivitas proyek.
“Terlebih, masuknya PT. Eiger ke kawasan tersebut menggunakan lahan HGU PTPN Gunung Mas seluas 39 hektar yang sebelumnya merupakan lahan pertanian warga sekitar. Dan kini para petani itu tidak lagi bisa bercocok tanam,” tandasnya.
Ikbar, Kuasa Hukum PTPN VIII Gunung Mas sependapat dengan pernyataan kades yang berharap pihak Eiger bisa memprioritaskan warga terdampak, salah satunya petani penggarap yang selama ini menggantungkan hidupnya dengan bercocok tanam di lahan milik kliennya.
“Memang sudah seharusnya pelaku wisata peduli kepada warga sekitar. Dan dengan adanya jembatan gantung sebagai obyek wisata tersebut harus bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar. Terlebih, para petani yang lahannya dipergunakan untuk kepentingan kegiatan itu,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aktivitas proyek Eiger Adventure Land sempat menjadi sorotan sejumlah pihak. Hal itu terkait aktivitas kendaraan berat proyek yang mengakibatkan kerusakan ruas jalan Cihanjawar – Citeko.
Salah satunya, Wakil Bupati (Wabup) Bogor Iwan Setiawan yang meminta pihak Eiger bertanggung jawab penuh atas kerusakan yang terjadi.
“Peningkatan ruas jalan Cihanjawar-Citeko menjadi prioritas untuk dipergunakan masyarakat. Dan kita tahu jalan itu baru di bangun jadi belum kuat untuk dilintasi. Dan ingat ada batasan tonasenya,” ujarnya saat itu.
Bahkan waktu itu Wabup sempat meminta UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah II Ciawi untuk menahan dulu semua kendaraan berat melintas di jalan tersebut.
“Untuk itu, kami atas nama pemerintah daerah meminta kerusakan jalan Cihanjawar-Citeko diperbaiki kembali oleh pihak Eiger. Dan sebelum ada koordinasi yang baik dengan pemda, kami minta UPT terkait menahan kendaraan proyek melintas jalur itu,” tandas Wabup.(dang/asz)
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor