Nanggung, rakyatbogor.net – Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu, mengusulkan adanya pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat Nanggung, Kabupaten Bogor. Hal ini dikarenakan, aliran Sungai Cikaniki, yang menjadi sumber air warga, tercemar zat berbahaya akibat limbah senyawa pengolahan emas yang diduga berasal dari salah satu perusahaan BUMN di wilayah itu, PT Aneka Tambang (Antam) Pongkor.
Pemeriksaan ini kata politisi PDI Perjuangan itu, juga diperlukan karena hingga saat ini pihak perusahaan belum bisa memberikan hasil laboratorium terkait tercemarnya aliran sungai tersebut.
“Mereka (PT Antam-red) masih menunggu hasil laboratorium, dan perlu ada pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat Nanggung pasca kejadian tersebut,” tegasnya kepada Rakyat Bogor, Minggu (13/2/2022).
Diketahui, Sungai Cikaniki diduga tercemar racun sianida. Hal ini dikuatkan dengan hasil laboratorium yang menunjukan konsentrasi sianida di air sungai tersebut berkisar antara 6,2 ppm hingga 126 ppm atau rata rata ada di angka 49,34 ppm.
Tak hanya itu, masih mengacu pada hasil laboratorium itu, air sungai tersebut di bagian hulu juga menunjukan angka konsetrat sebesar 3,975 ppm, di bagian tengah 10,6 ppm sementara di hilir 6,625 ppm.
Artinya, air di Sungai Cikaniki terbukti jika pencemaran air berada di kisaran 88 kali lipat hingga sekitar 1.800 kali lipat lebih tinggi dari standar aman untuk air minum sebagaimana Peraturan Menteri Kesehatan.
Sedangkan jika air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, maka ambang batasnya 6 kali lipat hingga 126 kali lipat lebih tinggi dari ambang batas yang diatur dalam PP 82 tahun 2001.
Pencemaran air sungai Cikaniki dengan kadar sianida yang jauh di atas ambang batas toleransi tersebut tentunya sangat membahayakan kehidupan mahkluk hidup di sekitarnya, termasuk manusia. Terlebih, penumpukan sianida yang terus menerus dalam tubuh manusia bisa menjelma menjadi berbagai macam penyakit. Karena secara medis, Sianida yang masuk ke tubuh manusia dapat mengakibatkan keracunan yang bisa berdampak mulai dari sakit kepala hingga kesulitan bernafas, gagal jantung, koma bahkan kematian.
‘Hadirnya’ zat berbahaya di sungai yang mengalir mulai dari sepanjang wilayah Kecamatan Nanggung, Leuwisadeng, hingga Rumpin itu diduga kuat berasal dari pengolahan Emas di Pongkor.
Pasalnya, sianida merupakan komponen kimiawi penting dalam pengolahan emas. Karena itu, bukan tidak mungkin jika pencemaran ini diduga disebabkan BUMN Aneka Tambang yang lokasinya ada di sekitaran sungai Cikaniki Gunung Pongkor, yang menjadi satu satunya perusahaan emas yang memiliki IUP Emas di Pongkor.
“Bagaimanapun sudah waktunya negara bersikap berani, tegas dan adil untuk melindungi Rakyat, dalam hal ini melindungi Masyarakat di sekitaran IUP Antam. Jangan sampai Rakyat berucap ‘Emas di ambil tapi Racun, Penyakit dan Kerusakan lingkungan di tinggalkan sementara kesejahteraan hanya menjadi khayalan’,” tandas Adian.
Ironisnya, kendati pencemaran menjadi sorotan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor malah berharap PT. Aneka Tambang Pongkor ini selalu membawa hal positif bagi Kabupaten Bogor dan bisa mengangkat perekonomian di Kabupaten Bogor.
Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin saat dampingi Komisi VII DPR RI ke PT.
Aneka Tambang (Antam) Pongkor, Nanggung Kabupaten Bogor, Jumat (11/2/2022), dalam rangka Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik dan meninjau langsung kegiatan operasional PT. Aneka Tambang Pongkor.
Burhan beralasan, berdasarkan usulan Presiden RI terkait perpanjangan kontrak 10 tahun ke depan, PT. Antam bisa mengoptimalkan kerjasama baik dengan Pemerintah Kabupaten Bogor maupun dengan pemerintah pusat kaitan dengan proses implementasi CSR PT. Antam.
“Mudah-mudahan dapat bekerjasama dengan baik, terlebih Kabupaten Bogor yang besar terdapat 416 desa dan jumlah penduduk lebih lima juta penduduk. Terima kasih atas kunjungan yang dilakukan semoga kita bisa terus meningkatkan kerjasama yang baik,” ujarnya.
Senada, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI sekaligus Ketua TIM Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengatakan, kunjungan dilakukan untuk meninjau langsung kegiatan operasional PT. Antam Pongkor dan melihat kondisi lingkungan sekitarnya, serta meningkatkan kerjasama antara DPR RI dengan PT. Antam Pongkor dan Pemerintah Kabupaten Bogor.
“Tadi kami melihat kegiatan operasional dan kondisi lingkungan sekitar PT. Antam Pongkor, sekaligus ingin mendalami terkait kerjasama,” tukasnya.
Ditempat yang sama, Direktur Utama PT. Aneka Tambang Tbk, Nikolas D. Kanter mengucapkan, selamat datang dan terima kasih kepada Sekda Kabupaten Bogor dan jajaran Komisi VII DPR RI, terkait pengawasan kegiatan operasional di PT. Antam Pongkor.
“Ia juga senantiasa berkoordinasi dengan semua pihak, tokoh masyarakat dan pemerintah sehingga kegiatan operasional di PT. Antam Pongkor sangat terbuka dan semua informasi juga sangat terbuka,” imbuhnya. (Fuz/djm)
Tags: Limbah sianida disungai cikaniki, Pencemaran sungai cikaniki
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor