Sungai Cisadane Masih Jadi Sasaran Pembuangan Sampah

Sungai CisadaneSungai Cisadane Masih Jadi Sasaran Pembuangan Sampah

Caringin, HRB

Kebiasaan buruk warga yang membuang sampah sembarangan di sejumlah fasilitas umum, hingga kini masih saja terjadi. Salah satunya aliran sungai Cisadane yang masih menjadi sasaran para pelaku pembuang sampah. 

Seperti dituturkan Peno, warga Desa Muarajaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor yang mengaku pernah melihat langsung sejumlah orang yang diduga warga luar wilayah hendak membuang sampah di jembatan yang merupakan batas wilayah dua desa berbeda kecamatan, yakni Desa Muarajaya Kecamatan Caringin dan Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong. 

“Kebetulan waktu itu saya tak jauh dari lokasi. Makanya langsung saya teriaki dan saya hampiri. Ternyata benar mereka bukan orang sini,” kata Peno belum lama ini. 

Namun kata dia, saat ditegur, para pelaku pembuang sampah yang berjumlah sekitar lima orang itu sempat tak terima. Bahkan, beberapa diantaranya sempat menimpali dengan kata-kata kasar hingga nyaris terjadi keributan. 

“Ya, tapi sopirnya turun dan melerai kami. Waktu itu ada beberapa karung yang mereka bawa dalam mobil. Tapi yang terlanjur dibuang ke sungai baru satu karung, karena keburu ketahuan dan kami tegur. Akhirnya sisanya mereka bawa lagi dalam mobil,” terangnya. 

Kepada Peno, mereka berdalih sampah tersebut bekas acara hajatan warga. Karena kebingungan, mereka pun membuangnya ke sungai tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan. 

“Ya saya bilang ke mereka kalau mereka tuh salah dan sudah melanggar aturan. Kan ada sanksinya kalau sembarangan membuang sampah,” tuturnya. 

Sebelumnya, keluhan serupa juga disampaikan warga Kampung Cikalang, Desa Muarajaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor yang menyayangkan masih banyak oknum warga yang menjadikan bantaran sungai sebagai lokasi pembuangan sampah.

“Ya lihat saja banyak sampah menumpuk akibat ulah masyarakat yang mengabaikan pentingnya kebersihan. Harusnya mereka tidak membuang sampah di lokasi,” ujar Heru, warga sekitar seraya menunjuk ke arah tumpukan sampah di lokasi. 

Baca juga:  Pengabdian Guru Honor, Berjuang Dengan Keterbatasan

Ia menduga, sampah tersebut berasal dari warga luar yang sengaja membuangnya ke lokasi saat kondisi sepi atau malam hari. Kata dia, situasi jalan setapak di tepi sungai yang sepi terutama saat malam hari membuat warga leluasa membuang sampah ke lokasi.

Bahkan kata dia, sampah tak hanya menumpuk di satu titik lokasi saja, namun juga menumpuk di sejumlah titik lainnya di sepanjang bantaran sungai Cisadane.

“Justru itu, para pembuang sampah jadi makin liar. Mereka membuang sampah seenaknya saja, semau mereka saja. Bukannya menjaga lingkungan, malah mencemarinya,” cetusnya.

Selain di bantaran sungai, sampah nampak berserakan di tepi sungai san sebagian besar tersangkut di semak belukar. Menurutnya sampah tersebut umumnya berasal dari sampah rumah tangga.

“Bahkan saya sering melihat warga yang kedapatan membuang sampah ke aliran sungai di jembatan. Ya ada juga yang terang – terangan membuangnya saat siang hari,” tandas Heru. 

Sebelumnya, M Ilyas Zaenal Abidin, salah satu pengelola operator rafting menuturkan. Selama ini pihaknya kerap berkolaborasi dengan sejumlah pihak, termasuk pegiat lingkungan melakukan kegiatan Operasi Bersih Sungai (OBS), sebuah kegiatan rutin membersihkan sampah di sepanjang aliran sungai.

“Sudah berjalan sejak lama, malah sudah menjadi kegiatan rutin. Tapi karena mungkin tingkat kesadaran masyarakat masih minim, sampah terus menerus bertambah,” terangnya.

Karena itu, lanjut dia, pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan pengelola rafting lainnya untuk kembali melakukan aksi serupa dalam skala kegiatan yang jauh lebih besar.

“Tentunya tidak cukup melalui kegiatan yang bersifat seremonial saja. Tapi memang semua pihak harus turut terlibat, jika perlu ada satgas khusus penanganan sampah hingga di tingkat terkecil,” pungkas Zay, sapaan akrabnya.(asz)

Tags: