Bojong Gede, HRB – Meskipun diklaim pengerjaannya sudah mencapai 90 persen dan bisa rampung pada Desember 2022 lalu. Namun pada kenyataannya, proyek pembangunan jembatan layang (Sky Bridge) penghubung Stasiun dan Terminal tipe C Bojong Gede hingga memasuki awal Januari 2023 ini proyek yang diinisiasi Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Pihak pelaksana pembangunan Skybridge Bojong Gede pun menyatakan, terus menggeber proyek sebesar Rp 16,5 miliar yang berasal Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui anggaran BPTJ itu agar bisa rampung pada awal tahun 2023.
Pengawas pelaksanaan pembangunan Skybridge Burdiasa menyampaikan, pembangunan secara keseluruhan fisik sudah hampir selesai hanya tinggal pemasangan atap saja.
“Kalau fisik sudah hampir 90an persen untuk keseluruhannya, Ini tinggal pemasangan atap saja,” kata Burdiasa belum lama ini.
Budiarsa pun mengakui, agar dapat beroperasi kemungkinan besar baru terealisasi pada pertengahan tahun 2023. “Kalau operasi memang tidak bisa tahun ini, karena ada dua segmen, ini segmen pertama kalau segmen, kedua baru penyempurnaan nanti di februari,” akunya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berencana melakukan penataan ulang terhadap kondisi Terminal Bojonggede yang memang berada berseberangan dengan stasiun tersebut.
Penataan tersebut, menurut Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Bogor, Agus Ridhallah memiliki konsep terminal bersusun. Dengan dibangun gedung 4 lantai sebagai lahan parkir untuk menampung kendaraan roda dua dan empat.
“Rencananya ada 4 lantai ya. Jadi untuk menampung roda dua dan roda empat,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Agus Ridhallah.
Menurutnya, rencana pembangunan terminal bersusun itu menjadi salah satu solusi untuk membenahi kesemrawutan yang selama ini terjadi di kawasan Stasiun Bojonggede. Namun belum lama ini, Agus Ridho sebelumnya menyebut jika pembangunan Terminal Bojonggede yang sudah sempat masuk pada rencana pengerjaan itu ditinggalkan setelah investor atau pihak swasta yang akan membangun mengurungkan niatnya.
“Untuk terminal, kemarin sebetulnya sudah ada swasta yang mau bangun tapi tidak jadi. Sehingga dalam hal ini kami masih usahakan supaya penataan terminal bisa dilakukan,” jelas Agus.
“(Investor) siapa saja boleh, apalagi pembangunan ini kan rencananya besar ya,” sambung Agus.
Rencananya bila sudah ada jembatan penghubung, diharapkan lalu lintas di sekitar Stasiun dan Terminal Bojong Gede lebih lancar lagi.
Tidak ada lagi angkutan umum yang ngetem untuk menunggu penumpang naik, karena sudah terintegrasi antara dua fasilitas publik tersebut. Pengerjaan proyek juga terus berjalan tanpa henti meski di akhir pekan. */Axl
Tags: kybridge Bojong Gede
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut